kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Reli harga terigu akan bertahan hingga 2011


Selasa, 23 November 2010 / 15:22 WIB
Reli harga terigu akan bertahan hingga 2011
ILUSTRASI. Orang Terkaya di Dunia - Jeff Bezos


Reporter: Asnil Bambani Amri |

JAKARTA. Saat ini, tren harga terigu di pasar internasional masih stabil di level tinggi. Pasalnya, panenan gandum di negara penghasil gandum seperti AS, kemungkinan menyusut akibat suhu yang lebih tinggi dan cuaca yang kering. Dus, harga terigu di dalam negeri pun akan ikut menyesuaikan pergerakan harga terigu di pasar global.

Fransiscus Welirang, Direktur PT Indofood Sukses Makmur Tbk, Divisi Bogasari memprediksi, kenaikan harga terigu tersebut akan bertahan hingga tahun 2011 mendatang. Meski demikian, Franky mengaku tidak ada kesepakatan untuk menaikan harga terigu pada nilai atau batasan tertentu. Setiap industri mendapatkan keleluasaan dan berkompetisi dalam menyesuaikan harga.

“Kenaikan harga tentu akan ditanggapi beragam, tergantung dari setiap industrinya yang jumlahnya 14 industri,” kata Franky di Jakarta, Selasa (23/11).

Harga kontrak gandum untuk pengiriman Maret 2011 di Chicago Board of Trade pada hari ini sebesar US$ 6,84 per bushel pada pukul 15.05 WIB. Harga kontrak gandum tertinggi terlihat pada 5 Agustus 2010 lalu yang menyentuh US$ 8,18 per bushel; dan terendah pada 6 September 2010 lalu sebesar US$ 5,07.25 per bushel.

Selama ini, kenaikan harga terigu tidak mempengarruhi konsumsi di pasar domestik. Dus, meski harga terigu merangsek naik, namun penjualan terigu tertolong oleh kenaikan daya beli masyarakat.

Harga tetap tinggi

Bulan September lalu, Franky sudah memperkirakan adanya 'harga baru' terigu di kuartal keempat tahun ini. Pasalnya, importir harus membayar lebih tinggi atas gandum yang diusungnya. Maklum, saat ini importir ramai-ramai berebut gandum AS setelah Rusia memutuskan untuk memperpanjang penahanan ekspornya hingga tahun depan.

"Harga gandum di dunia akan terus meningkat karena infrastruktur di AS tidak akan cukup untuk segera memenuhi permintaan gandum yang mendadak dan begitu besar," kata Franky, September lalu. Menurutnya, harga gandum kemungkinan akan terus reli di kuartal keempat tahun ini seiring dengan padatnya kapal yang mengusung gandum dari AS.

Franky memprediksi, AS, negara penghasil sekaligus pengekspor gandum terbesar di dunia tidak punya cukup pelabuhan untuk mengusung gandum yang dipesan oleh importir. Sementara itu, importir menyerbu gandum AS untuk mengamankan pasokan sebelum pelabuhan AS sesak oleh pengiriman gandum ke sejumlah negara.

Saat ini, importir gandum Indonesia memburu lebih banyak suplai gandum dari Australia, AS dan Kanada setelah pangsa pasar gandum Rusia di Indonesia anjlok 3% sepanjang semester pertama tahun ini.





Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×