kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

SKK Migas: Ada dua cara untuk mencari cadangan migas baru


Jumat, 16 November 2018 / 21:08 WIB
SKK Migas: Ada dua cara untuk mencari cadangan migas baru
ILUSTRASI. Fasilitas pelatihan migas di Petrotekno


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Penurunan produksi minyak dan gas nasional terus terjadi. Salah satu faktornya adalah tidak ada penemuan cadangan migas baru yang cukup besar untuk mengganti cadangan migas yang sudah diproduksi.

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas), Amien Sunaryadi mengatakan pada akhir tahun ini reserve replacement ratio (RRR) atau rasio cadanan pengganti baru mencapai 108%. Jumlah tersebut belum cukup untuk kebutuhan minyak mentah Indonesia.

"Tapi begini, yang dibutuhkan negara bukan itu. yang dibutuhkan negara 2000% jadi tidak cuma 100%, kalau 100% negara impor terus,"ungkap Amien kepada Kontan.co.id, Kamis (15/11).

Untuk mencari cadangan migas baru, Amien bilang SKK Migas melakukan dua cara yaitu, pertama dengan menambah data yang sudah dilakukan sejak tahun 2017. Data subsurface tersebut dipelajari oleh para geologis di Indonesia dan hasilnya menunjukan Indonesia masih memiliki potensi cadangan migas baru di wilayah Papua dan Sumatera.

Kedua adalah dengan mencari investor yang mau mengembangkan potensi cadangan migas tersebut. Salah satu caranya dengan menawarkan langsung data subsurface ke perusahaan-perusahaan migas global.

Sejauh ini, SKK Migas sudah melakukan kunjungan ke kantor pusat Repsol di Spanyol untuk menawarkan data subsurface tersebut. Dari hasil kunjungan tersebut, tujuh orang pekerja Repsol datang ke Kantor SKK Migas di Jakarta untuk mempelajari lebih lanjut data subsurface tersebut.

"Tiga hari penuh mereka (Repsol) pelajari ini, di lantai 35 kan ada layarnya lebar tuh, di situ, pelajari. Mereka puas, jadi mereka paham subsurface Indonesia masih potensial, yang kami harapkan mereka berjuang ke share holder untuk alokasi duit ke Indonesia," ungkap Amien.

Selain Repsol, Amien juga bilang SKK Migas akan segera berangkat ke Beijing untuk bertemu dengan CNPC, Sinopec, dan CNOOC. Kemudian tim SKK Migas juga akan pergi ke Bangkok untuk bertemu dengan PTT Thailand untuk menawarkan potensi cadangan migas Indonesia.

"Minggu depan lagi tangal 25, tim SKK Migas ada yang berangkat ke Beijing terus ke bangkok, ya jualan. Jadi jelaskan data yang potensial, kami mau undang mereka datang ke sini seperti Repsol tadi,"katanya. Selain itu ada juga Petronas dan Pertamina yang juga ditawarkan data-data subsurface Indonesia. Diharapkan perusahan-perusahaan tersebut tertarik berinvestasi di Indonesia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×