kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

1 Januari, Pertamina resmi jadi operator Mahakam


Senin, 01 Januari 2018 / 17:37 WIB
1 Januari, Pertamina resmi jadi operator Mahakam


Reporter: Febrina Ratna Iskana | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hari yang dinanti PT Pertamina (Persero) tiba juga. Tepat 1 Januari 2018, Pertamina resmi menjadi operator Blok Mahakam.

Pertamina mengambil alih operator dari Total EP Indonesie (TEPI) yang telah 50 tahun mengelola blok yang berada di Kalimantan Timur tersebut. Proses peresmian serah terima pengelolaan Blok Mahakam pun diawali dengan penyerahan kembali pengelolaan Blok Mahakam dari TEPI & Inpex kepada Pemerintah yang dalam hal ini diwakili Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi.

Selanjutnya SKK Migas menyerahkan Blok Mahakam kepada PT Pertamina (Persero) yang diwakili oleh Direktur Hulu Syamsu Alam. Blok Mahakam sendiri nantinya akan dioperasikan oleh cucu usaha Pertamina, Pertamina Hulu Mahakam (PHM).

Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi mengatakan Blok Mahakam telah menjadi produsen gas bumi terbesar di Indonesia dan menyumbang sekitar 13% persen produksi gas nasional. Pencapaian tersebut tidak terlepas dari usaha keras operator sebelumnya.

"Sebagai wakil Pemerintah Indonesia kami mengucapkan terima kasih atas kontribusi dan kerja keras Total E&P Indonesie sebagai Kontraktor Kontrak Kerjasama WK Mahakam serta Inpex Indonesia sebagai mitra TEPI. Seluruh persiapan alih kelola yang sudah disiapkan dalam dua tahun terakhir, untuk menjaga kontinuitas operasional WK Mahakam paska 31 Desember 2017, SKK Migas, Pertamina Hulu Mahakam, dan TEPI telah bekerjasama untuk proses alih kelola yang lancar sehingga terlaksananya kesinambungan operasi dan produksi migas dari WK Mahakam," jelas Amien dalam siaran pers pada Senin (1/1).

Direktur Hulu Pertamina Syamsu Alam menyampaikan, selama masa peralihan, Pertamina telah melakukan berbagai upaya dan koordinasi dengan semua pihak terkait. Pertamina tentu melihat amanat Pengelolaan Blok Mahakam sebagai tugas negara yang akan dijalankan dengan sebaik baiknya sesuai tugas pokok dan fungsi Pertamina sebagai Badan Usaha Milik Negara.

Pengelolaan dilaksanakan dengan tetap menjaga produksi Blok Mahakam yang telah melewati masa puncak produksi reservoirnya pada periode 2003-2009. Alam juga menyebut Pertamina mengontrol biaya operasi dan tetap mengedepankan QHSSE (Quality, Health, Safety, Security and Environment) dalam operasionalnya.

“Sebagai komitmen menjaga kesinambungan operasi dan produksi, sampai hari ini kami telah menuntaskan pemboran 14 sumur dan akan menyelesaikan sumur ke-15 dalam beberapa hari ke depan, yang ditargetkan dari Juni hingga Desember 2017, transfer pekerja TEPI menjadi pekerja PHM telah mencapai 98,23%, melakukan penyesuaian kontrak kerja untuk 530 kontrak eksisting dengan pihak ketiga dengan nilai US$ 1,27 miliar untuk menjaga kesinambungan kegiatan produksi di Blok Mahakam," kata Alam.

Di sisi lain, upaya pengeboran yang dilakukan Pertamina berhasil dilakukan dengan menekan biaya pengeboran sumur hingga lebih efisien 23% terhadap anggaran dan mencatat waktu pengeboran lebih cepat hingga 25%. Dari hasil pengeboran tersebut, Pertamina mendapatkan potensi penambangan cadangan hingga 120% serta memperoleh penambahan ketebalan reservoir sebesar 115%. Sementara itu, untuk 2018, Pertamina telah menyiapkan dana lebih dari US$1,7 miliar untuk kegiatan eksplorasi, pengembangan dan produksi.

Berdasarkan data SKK Migas, per November 2017, Blok Mahakam berproduksi minyak dan kondensat sebesar 52.000 barel minyak per hari dan 1.360 juta kaki kubik gas bumi per hari. Cadangan terbukti per 1 Januari 2016 sebesar 4,9 TCF gas, 57 juta barel minyak dan 45 juta barrel kondensat

Persetujuan Program Kerja dan Anggaran (WP&B) 2018 oleh SKK Migas menargetkan produksi PHM 42.010 barel minyak per hari dan 916 mmscf gas per hari. Angka tersebut direncakan dicapai dengan pengeboran sumur pengembangan sebanyak 69 sumur, 132 workover sumur, 5623 perbaikan sumur serta POFD lima lapangan migas di Blok Mahakam.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×