Reporter: Fitri Nur Arifenie | Editor: Test Test
JAKARTA. Investasi sektor minyak dan gas (migas) mulai bergairah kembali. Banyak investor baik nasional dan multinational menyatakan minatnya terhadap 11 wilayah kerja gas yang ditawarkan oleh Kementrian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) pada akhir tahun lalu.
“Ada sekitar 16 perusahaan yang berminat, namun ada beberapa yang konsorsium sehingga jadi 11 perusahaan yang tertarik 11 wk gas tersebut,” ujar Dirjen Migas, Kementrian ESDM, Evita Herawati Legowo lewat pesan singkatnya kepada KONTAN, Rabu (3/3).
Sayang, Evita enggan untuk menyebutkan nama-nama perusahaan yang ikut dalam tender tersebut. Sama halnya dengan Evita, Direktur Pembinaan Usaha Hulu Migas, Ditjen Migas, Kementrian ESDM, Edy Hermantoro juga mengatakan hal sama. Berdasarkan hasil sementara dari dokumen penawaran yang masuk akhir Februari lalu, banyak perusahaan yang berminat. “Responnya bagus, sesuai target,” ujar Edy.
Namun, untuk pengumuman nama pemenang dan kontrak kerja sama, Edy mengatakan masih harus menunggu persetujuan dari Menteri ESDM. “Sekarang ini dokumen yang masuk masih akan dibicarakan di tim. Setelah itu diserahkan kepada pimpinan. Jadi waktunya (pengumuman dan penandatanganan kontrak) tergantung pimpinan,” jelas dia.
Pada akhir tahun lalu, Pemerintah menawarkan 23 wilayah kerja migas tahap II tahun 2009. Dari keseluruhan jumlah wk yang ditawarkan tersebut, terdiri dari 11 wilayah kerja yang ditawarkan melalui mekanisme penawaran langsung (joint study) dan 12 wilayah kerja migas yang ditawarkan melalui tender reguler.
Untuk Wilayah kerja yang ditawarkan melalui penawaran langsung adalah Puri, Sakakemang, Sunda Strait I, North Madura, Karapan, Mandala, Long Hubung-Long Bagun, Malunda, Sadang, South Mandar dan South Sageri. Sedangkan 12 wilayah kerja yang ditawarkan melalui tender reguler adalah South East Andaman, Tarakan I, Tarakan II, Tarakan III, North Masela, West Berau, Cendrawasih I, Cendrawasih II, Cendrawasih III, Cendrawasih IV, Cendrawasih V dan East Aru.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
