kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

2014, DOID produksi overburden capai 290 juta bcm


Senin, 22 September 2014 / 19:29 WIB
2014, DOID produksi overburden capai 290 juta bcm
ILUSTRASI. Momen mudik lebaran kali ini menjadi peluang bagi bisnis asuransi perjalanan untuk meraup pertumbuhan. ANTARA FOTO/Teguh Prihatna/hp.


Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) melalui anak usahanya, PT Bukit Makmur (BUMA) berhasil mencatatkan total produksi pengupasan lapisan tanah (overburden) pada bulan Agustus 2014 sebesar 25,5 juta kubik meter atau bank cubic metre (bcm) naik 20.3% dari bulan sebelumnya.

Bahkan, produksi Batubara sebesar 2.8 juta ton atau naik 14.6% dari bulan sebelumnya. Stripping Ratio pada bulan ini naik dari 9.1x dari 8.7x di bulan sebelumnya.

Sekretaris Perusahaan DOID Errinto Pardede mengatakan, produksi overburden sampai dengan Agustus 2014 sebanyak 185,6 juta bcm dan memproduksi 20.4 juta ton Batubara. Ia mengklaim, produksi sampai akhir tahun ini diprediksi meningkat hingga 290 juta bcm. “Untuk batubara targetnya bisa sampai 30 juta ton hingga 32 juta ton,” katanya kepada KONTAN, Senin (22/9).

Selain itu, untuk tarif jasa produksi overburden kata Errinto belum berubah sesuai yang ditetapkan pada Semester I awal tahun 2014. “Batubara dan pengangkutan batubara yang DOID tetapkan ke klien mereka berkisar US$ 1,8 per ton sampai US$ 2 per ton dengan kontrak jangka panjang,” tuturnya.

Klien DOID sambung Errinto, kebanyakan adalah pelanggan jangka panjang yaitu perusahaan batubara besar seperti, PT Adaro Indonesia, Kideco, Berau Coal dan Bayan Resources. Ia menilai, saat ini klien jangka panjang yang didapat dan merupakan paling besar yakni Berau Coal. “Saat ini juga kan kita berhasil mendapatkan tambahan kontrak baru senilai US$ 1,2 miliar,” jelasnya

Selain klien-klien lama tersebut, Juni lalu , DOID melalui anak usahanya, PT Bukit Makmur (BUMA) mendapatkan kontrak jasa pertambangan dari anak usaha PT Indika Energy Tbk, yakni PT Multi Tambangjaya Utama (MTU). Dia bilang, kontrak yang didapat oleh anak usaha DOID itu untuk pekerjaan persiapan infrastruktur area pertambangan, produksi overburden dan penyewaan alat.

Menurut Errinto, kontrak dengan MTU ini memiliki beberapa kelebihan, antara lain karena terletak di Kalimantan Tengah dengan stripping ratio (rasio perbandingan antara volume lapisan tanah yang harus digali dengan tonase batubara yang diambil) cukup tinggi, lokasi yang strategis dan jarak pengangkutan (hauling) yang tak jauh.

Sampai saat ini, BUMA terus mengoptimalisasikan produksi sesuai targetnya untuk memberikan mining service terbaik kepada para pelanggannya.

“Kalaupun harga batubara sedang merosot, kita tetap meningkatkan produksi, juga mencoba untuk menghemat pemakaian batubara, karena apa? Kebutuhan pemakaian bahan bakar juga sedang meningkat, itu target dan rencana kita untuk mempertahankan produksi,” ungkapnya

Pada tahun 2014, DOID mengalokasikan belanja modal sebesar US$ 30 juta. Jumlah itu digunakan untuk pembangunan infrastruktur, seperti perumahan karyawan dan jalan. Hingga kuartal I tahun 2014.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×