Reporter: Pratama Guitarra | Editor: Havid Vebri
JAKARTA. PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) terus menggenjot proyek pembangunan pembangkit listrik. Hingga pertengahan tahun 2016, PLN menargetkan sekitar 10.000 megawatt (MW) akan segera groundbreaking.
Sampai dengan Oktober tahun ini, sudah ada 4.000 MW yang sudah mencapai kesepakatan perjanjian jual beli listrik atau power purchasment agreement (PPA).
Direktur Utama PLN, Sofyan Basir optimistis sampai akhir tahun ini pihaknya akan menandatangani PPA listrik hingga 10.000 MW yang kemudian dilanjutkan dengan financial closing pada enam bulan ke depan.
Dia memastikan, setelah tahapan Financial Closing selesai, maka 10.000 MW yang sudah di PPA akan segera groundbreaking. "Pertengahan tahun depan groundbreaking setelah tahan financial closing selesai selama enam bulan," terangnya di Kantor Pusat PLN, Selasa (27/10).
Sofyan menjelaskan, yang saat ini sudah ditandatangani PPA-nya adalah pembangkit listrik tenaga uap (PLTU) Jawa 1, Cirebon berkapasitas 1.000 MW, PLTU Cilacap 1.000 MW, PLTU Gunung Jati B 2.000 MW dan Jawa 5 dan 7 masing-masing 2.000 MW.
"Kemudian ada PLTU Batang 2000 MW yang sudah kita tangani masalah lahannya," jelasnya.
Dia bilang, dari 10.000 MW yang sudah terdata merupakan pengerjaan gabungan antara enginering procurement construction (EPC) dan independent power producer (IPP). "Mungkin 20% EPC dan IPP 80%," tandasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News