kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

2026, Singapura calon destinasi favorit di Asia


Minggu, 08 September 2019 / 20:48 WIB
2026, Singapura calon destinasi favorit di Asia
ILUSTRASI. Wisatawan di Singapura


Reporter: Dadan M. Ramdan | Editor: Dadan M. Ramdan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA - Potensi wisata halal diperkirakan mencapai US$ 200 miliar pada tahun 2020 dan meningkat menjadi senilai US$ 300 miliar pada tahun 2026 mendatang. Asia Pasifik memiliki kue wisata halal yang cukup besar dan setiap tahun terus meningkat. Tiga negara yang agresif dalam mempromosikan destinasi ini adalah Indonesia, Malaysia dan Thailand.

Menurut  Wakil Ketua Gabungan Industri Pariwisata Indonesia (GIPI) Panca Sarungu, saat ini Malaysia dan Indonesia bersaing cukup ketat di segmen pariwisata ini. Di satu sisi, Thailand tidak ingin ketinggalan karena melihat potensi ekonominya yang besar, sehingga menjadi salah satu emerging market di Asia. "Namun Singapura juga memiliki prospek yang cerah untuk wisata halal, dan bahkan pertumbuhannya bisa dua digit. Menurut saya, bukan hal yang sulit karena 5% penduduk negara kota ini adalah Muslim atau Melayu. Dan mereka sudah terbiasa menangani wisata halal,"  katanya dalam keterangan resminya (8/9).

Panca mencontohkan, bahwa Bandara Changi pun sudah memisahkan makanan halal dan non halal di salah satu food court yang ada di sana. Fakta tersebut menunjukkan bahwa Singapura sudah mulai serius menggarap segmen ini. Langkah selanjutnya yang perlu disiapkan adalah pembentukan dewan pariwisata halal yang terdiri dari para ahli di bidang tersebut. "Selain itu, harus ada tour operator atau pedoman maupun publikasi yang rutin mempromosikan wisata halal di Singapura," saran Ketua Umum DPP Masyarakat Sadar Wisata tersebut.

Senada dengan itu, pengamat dan pelaku industri pariwisata di Singapura, Tania Gromenko mengungkapkan, bahwa wisata halal sedang tumbuh menggeliat di negara ini. "Beberapa indikatornya terlihat dari mulai menjamurnya beberapa ikon halal yang dikeluarkan oleh Majelis Ugama Islam Singapura. Selain itu, pemerintah pun telah serius meminta hotel untuk menyediakan petunjuk arah kiblat, fasilitas salat, restoran bersertifikasi halal, mushola dan sebagainya," tutur pendiri Singapore Guidebook (SGB) tersebut.

Menurut Tania, jumlah wisatawan Indonesia yang datang ke Singapura itu terbesar kedua setelah China. Oleh karena itu, sangat lumrah apabila pemerintah negara kota ini mengakomodasi kebutuhan-kebutuhan para wisatawan Muslim. "Masjid-masjid pun sekarang sudah menjamur di Singapura. Tidak heran kalau jumlah pengunjung Muslim dalam tiga tahun terakhir ini trennya meningkat. Apalagi kesadaran beragama masyarakat Indonesia juga turut berpengaruh terhadap tren ini," sebut dia.

Tania juga menyebutkan bahwa Singapura akan bersaing dengan Indonesia dan Malaysia dalam hal destinasi halal di Asia. "Saya melihat potensi tersebut sudah mulai kelihatan, apalagi negara ini juga menjadi pusat bisnis di kawasan Asia, sehingga keduanya bisa saling bersinergi," ungkap wanita Rusia yang pernah bekerja di Jakarta tersebut.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×