Reporter: Handoyo | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Indonesia akan memperkenalkan 29 jenis kopi yang termasuk kategori specialty coffee di Amerika Serikat (AS). Beragam jenis kopi tersebut rencananya dipamerkan dalam acara Specialty Coffee Association of America (SCAA) ke-26 yang akan berlangsung pada 24-27 April 2014 di Seattle, AS.
“Berdasarkan data yang kami miliki, jumlah uang yang dibelanjakan untuk specialty coffee di AS setiap tahunnya mencapai US$ 18 miliar. Peminum kopi di AS jumlahnya mencapai 100 juta orang setiap harinya. Ini menunjukkan pasar untuk komoditas kopi di AS cukup besar dan potensial ,” jelas Ni Made Ayu Marthini, Atase Perdagangan di Washington, D.C dalam siaran persnya, Rabu (23/4).
Specialty coffee merupakan kopi jenis premium. Menurut SCAA, kopi dikategorikan specialty jika nilainya mencapai 80 poin atau lebih dalam skala nilai maksimum 100 poin. Kopi jenis ini tumbuh di lingkungan dengan iklim yang ideal. Rasa dan aroma yang khas dari jenis kopi ini dihasilkan dari karakteristik khusus dan komposisi tanah tempat kopi ini tumbuh. Menurut Made Marthini, perdagangan jenis kopi premium ini mengalami pertumbuhan yang paling pesat di AS, yaitu 1%-20% dalam 25 tahun terakhir.
Tidak hanya menampilkan biji kopi, dalam kesempatan ini Indonesia juga akan mengadakan acara cupping session untuk menguji cita rasa, aroma, dan spesifikasi kopi Indonesia. Selain itu, selama pameran berlangsung, Indonesia juga akan mempertunjukkan cara penyajian tradisional (seduh) kopi tarik dari Aceh dan kopi kahwa dari Sumatera Barat. Dalam acara tersebut, beberapa jenis specialty coffee dari enam daerah di Indonesia, yaitu Sumatera, Jawa, Flores, Bali, Sulawesi, dan Papua akan disiapkan untuk dibagikan kepada para pengunjung yang hadir.
Paviliun Indonesia juga mengundang para petani kopi dari Gayo, Aceh untuk hadir dalam pameran ini agar dapat menjelaskan secara langsung proses produksi kopi mereka kepada para pengunjung atau buyers yang hadir. “Jika berhasil meningkat, perdagangan. specialty coffee ini pada akhirnya akan menguntungkan para petani dan meningkatkan kesejahteraan mereka,” kata Made Marthini.
Dalam pameran ini, produsen specialty coffee Indonesia difasilitasi atas kerja sama Kementerian Perdagangan (Kemendag) melalui kantor Atdag Washington, D.C., Indonesian Trade Promotion Center (ITPC) Chicago dan Los Angeles, Kementerian Pertanian, Atase Pertanian di Washington, D.C., serta Konsulat Jenderal Republik Indonesia (KJRI) di San Francisco.
Paviliun Remarkable Indonesia yang berbentuk stan Peninsula akan diisi oleh beberapa perusahaan dan asosiasi kopi Indonesia, yaitu PT. Javarabica, PT. Coffindo, PT. Perkebunan Nusantara XII, PT. Sarimakmur Tunggal Mandiri, PT. Wahana Pronatural, PT. Sabani Internasional, PT. Sinar Mayang Lestari, CV Sidikalang, CV Harapan Bersama, GAKOPTAN Nagari Surian, Asosiasi Eksportir Kopi Indonesia (AEKI), Asosiasi Kopi Luwak Indonesia, Koperasi Petani Indonesia Makmur Bersama, dan Dinas Perkebunan Sumatera Barat.
Pada tahun 2013, impor kopi AS dari Indonesia mencapai US$ 290 juta atau 5,45% dari impor kopi AS dari seluruh dunia. Pasar AS saat ini masih didominasi oleh kopi asal Brasil dengan pangsa pasar sebesar 20,31% dan Kolombia dengan pangsa pasar sebesar 17,47%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News