kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.468.000   -2.000   -0,14%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

5 Menara telko di perbatasan akan diresmikan


Rabu, 26 November 2014 / 20:27 WIB
5 Menara telko di perbatasan akan diresmikan
ILUSTRASI. Pepaya bermanfaat menurunkan asam lambung tinggi.


Sumber: Kompas.com | Editor: Sanny Cicilia

SAMARINDA. Pertengahan Desember ini, warga di perbatasan di Kalimantan akan segera menikmati penggunaan jaringan telekomunikasi seluler. Kepala Dinas Komunikasi dan Informatika (Diskominfo) Kalimantan Timur (Kaltim), Abdullah Sani, mengatakan, Menteri Komunikasi dan Informasi (Menkominfo) Rudiantara akan datang ke Kaltim untuk meresmikan lima menara telekomunikasi di sejumlah kawasan perbatasan Kaltim dan Kaltara. 

“Insya Allah pertengahan Desember nanti, Menkominfo Rudiantara sendiri yang akan meresmikan lima menara telekomunikasi di perbatasan Kaltim dan Kaltara,” kata Sani, Rabu (26/11).

Sani menjelaskan, saat ini Menkominfo terus menjalin komunikasi dengan gubernur dan dirinya untuk meminta operator seluler segera memasang infrastruktur pendukung di titik-titik yang akan segera diresmikan. 

“Jadi sampai sekarang, Pak Rudi terus berkomunikasi dengan kami. Bahkan beliau terus memastikan semua insfratruktur harus terpasang supaya tidak ada hambatan,” jelasnya. 

Menurut dia, sesuai arahan Menkominfo, pengoperasian menara telekomunikasi di kawasan perbatasaan harus segera dilakukan agar akses telekomunikasi di kawasan tersebut menjadi lebih terbuka. 

Oleh karena itu, lanjut dia, dengan terbukanya akses telekomunikasi, selain berfungsi membuka isolasi yang hingga saat ini masih dialami masyarakat perbatasan, juga sangat penting artinya untuk membangkitkan semangat kebangsaan bahwa mereka adalah bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang juga perlu mendapat perhatian pemerintah. 

“Menkominfo menegaskan kawasan Perbatasan adalah wilayah NKRI. Mereka harus diperhatikan karena mereka terisolasi. Disini, kami ingin membuka ruang isolasi itu dengan komunikasi lancar seperti di perkotaan,” tambahnya.

Menanggapi pertanyaan awak media terkait masih tingginya sinyal operator seluler negara tetangga di kawasan perbatasan Indonesia, Sani menegaskan hal itu tidak akan terjadi setelah operator seluler Indonesia beroperasi. 

“Menkominfo berjanji akan bicarakan itu dalam forum koordinasi antara regulator Indonesia dan Malaysia. Nanti powernya akan diatur agar tidak terlalu kuat menyeberang. Sehingga operator Indonesia yang tetap menguasai Perbatasan,” ujarnya.

Sementara itu, lima menara telekomunikasi yang akan diresmikan, yaitu satu menara di Desa Tiong Ohang, Kecamatan Long Apari, satu menara di Desa Long Apari, Kecamatan Long Apari dan satu menara berada di Desa Long Lunuk, Kecamatan Long Pahangay. Ketiganya berada di Kabupaten Mahakam Ulu. Sedangkan dua menara di wilayah Kaltara masing-masing satu menara di Desa Agung Baru, Kecamatan Sungai Boh, Kabupaten Malinau dan satu menara di Desa Long Layu, Kecamatan Krayan Selatan, Kabupaten Nunukan. 

“Penegasan Pak Menteri tentu melegakan kita. Setidaknya, harapan Gubernur Awang Faroek Ishak agar kawasan perbatasan terbebas dari area blank spot, perlahan sudah bisa kita wujudkan. Tentu ini menjadi kabar gembira bagi warga Kaltim dan Kaltara, khususnya mereka yang berada di kawasan perbatasan,” ungkapnya. 

Abdullah juga mengaku bangga karena model pembangunan di Kaltim ini akan menjadi contoh bagi pembangunan menara di daerah-daerah lain, yaitu terkait sinergi antara kabupaten untuk menyiapkan lahan pembangunan menara, kemudian pembangunan fisik oleh pemerintah provinsi dan peran pemerintah pusat dalam koordinasi dengan operator seluler untuk segera mengoperasikan jaringan telekomunikasi di kawasan tersebut. (Gusti Nara)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×