Reporter: Fransiska Firlana | Editor: Test Test
JAKARTA. Sejenak, rumah berlantai dua di kawasan Cinere tampak biasa saja. Tapi siapa sangka, di antara ketenangan dan kesejukan griya mungil itu seorang wanita cantik terlihat terampil mengubah kain perca menjadi sajadah cantik.
Angelique Octaviana Aveling, wanita itu, awalnya hanya memenuhi ketidakpuasan anaknya terhadap sajadah yang tampak biasa. Lantas, ia berinisiatif membuat sajadah sesuai keinginan sang anak. “Anak kecil kan sukanya ada gambar kartun,” ceritanya.
Kebetulan, sang anak juga bisa menggambar. "Dari situ, saya lantas bikin pola dan mal-malnya. Lalu, saya tempel di kain alas. Karena saya tidak bisa menjahit, saya minta tukang jahit mengerjakan jahitan,” kata perempuan berhidung mancung ini. Sajadah unik ini membuat anak Angelique puas dan senang. Teman-teman sekolah anaknya belakangan ikut minta dibuatkan sajadah serupa.
Lantaran semakin banyak peminat, mulai April 2007, Angelique memutuskan membisniskan sajadah bermotif kartun khusus untuk anak ini. Ia memberi label Lolipop Kids Ware. “Banyak yang berminat karena beda dari biasanya. Sampai sekarang saya kewalahan memenuhi pesanan,” ujarnya. Maklum, proses pembuatan sajadah masih harus dengan tangan. Jadi, butuh waktu agak lama menyelesaikan.
Dari awalnya cuma beromzet sampai Rp 3 jutaan, omzet usaha rumahan Angelique ini kini sudah mencapai minimal Rp 5 juta per bulan. “Hasilnya belum seberapa memang. Modal awal saya waktu itu cuma Rp 3 juta,” ungkapnya.
Tiap hari, Angelique menargetkan minimal bisa membuat delapan sajadah berbagai ukuran. Ia enggan menyebutkan berapa total produksi sebulan. Tapi, ia mengaku tiap bulan memenuhi pesanan agennya sebesar empat lusin ke Surabaya dan Semarang, serta masing-masing tiga lusin ke Bandung dan Kalimantan.
Angelique mengaku memproduksi tiga ukuran sajadah dengan harga mulai dari Rp 70.000 sampai Rp 145.000. Saat ini, ia mengaku memiliki dua karyawan tetap dan empat penjahit freelance. "Margin pendapatan minimal 50% dari biaya produksi. Kalau kurang dari itu, saya mendingan tutup," candanya.
Angelique mengaku tak terlalu bernafsu membesarkan usahanya. "Saya masih mau mengawasi kedua anak perempuan saya yang masih kecil. Nanti kalau usaha ini besar, saya malah tidak ada waktu lagi buat mereka," katanya.
Selain permintaan dalam negeri, Angelique mengaku mendapat pesanan juga dari Amerika dan Filipina. Cuma, ia memutuskan menunda pengiriman lantaran terpentok biaya transportasi. “Jumlah barangku masih kecil. Sekali pengiriman paling sebesar 50 kg,” katanya.
Angelique mengaku harus berusaha keras mencari kain lebih murah agar harga tidak naik. “Susah cari kain murah. Kain katun sebagai bahan dasar alas, harganya sudah naik. Penjualnya bilang, kainnya masih impor, jadi mahal. Saya bingung, buatan lokal pada ke mana ya?” sesalnya. Untuk gambar-gambar aplikasi, Angelique menggunakan kain perca yang dipasok penjahitnya.
Bila Anda ingin membuka usaha serupa, Angelique menyarankan Anda bermodal utama ketelatenan, kesabaran, dan yang jelas jaringan luas. Kunci keberhasilan bisnis ini, menurutnya, tergantung aplikasi gambar pada sajadah.
Biasanya, warnanya harus ceria dan sangat kontras (ngejreng) memang cukup disukai anak-anak. Motif hiasan aplikasinya mulai dari kelinci, ayam, capung, bunga, matahari, mobil, kapal, sampai pesawat. Berawal dari memiliki sajadah ceria ini, Angelique berharap, anak-anak semakin rajin beribadah.
Lolipop Kids Ware
Jl. Maumere Kav. 165, Kompleks Megapolitan Blok M, Cinere, Depok, Jawa Barat
Telp. 021-7545804