kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45930,81   3,17   0.34%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Accenture paparkan riset manfaat teknologi digital bagi refinery migas


Selasa, 31 Juli 2018 / 15:22 WIB
Accenture paparkan riset manfaat teknologi digital bagi refinery migas
Pemaparan riset The Intelligent Refinery oleh Accenture


Reporter: Ridwan Nanda Mulyana | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Accenture mengeluarkan riset terbaru mengenai peran teknologi digital dalam mendukung industri minyak dan gas bumi (migas). Bertajuk “The Intelligent Refinery”, survei tersebut melibatkan 169 eksekutif, manajemen mid-level, unit bisnis dan insinyur perusahaan migas dari 48 negara.

Managing Director-Resources Operating Group Accenture, Mark Teoh menerangkan, riset ini menunjukkan pentingnya investasi di bidang digital, yang bahkan memberikan manfaat finansial.

Berdasarkan survei, 30% responden mengungkapkan bahwa teknologi digital telah meningkatkan margin keuntungan perusahaan mereka lebih dari 7% dalam 12 bulan terakhir.

Ada 20% dari responden mengatakan implementasi teknologi digital dapat menambahkan nilai bisnis US$ 50 juta–US$ 100 juta atau lebih. Sedangkan 33% responden menyatakan nilai tambahan yang diperoleh sebesar US$ 5 juta–US$ 50 juta.

“Manfaat finansial yang dapat langsung dirasakan ini menunjukkan mengapa lebih dari separuh (59%) perusahaan yang terlibat dalam survei yang sama tahun lalu, saat ini tengah meningkatkan investasi mereka pada teknologi digital dibandingkan dengan 12 bulan yang lalu,” jelas Mark.

Selain dalam finansial, survei ini pun memotret bahwa 56,4% berdampak positif terhadap keandalan dan perawatan, 50% terhadap perencanaan produksi, dan 47,1% terhadap eksekusi produksi.

Teknologi mutakhir yang dapat memberikan nilai tambah, termasuk diantaranya adalah teknologi sensor Internet of Thing (IoT) dan teknologi edge computing, gabungan realitas dan virtual (mixed reality), mobilitas (mobility) dan blockchain/smart contacts.

Country Managing Director Accenture Indonesia, Neneng Goenadi mengatakan, berbeda dengan survei pada tahun sebelumnya, dalam survei tahun 2018, Indonesia turut menjadi bagian yang disurvei. Sayang, Neneng tidak merincinya lebih dalam.

“Indonesia ada di survei ini juga. Tapi karena di sini refinery oil and gas itu nggak banyak, jadi tak signifikan. Kalau secara global, sepertiga-nya itu Asia Pasifik dan di sana ada Indonesia,” terang Neneng kepada Kontan, Selasa (31/7).

Sebagai gambaran, Accenture merupakan perusahaan layanan profesional yang menyediakan berbagai layanan dan solusi strategi, konsultasi, digital, teknologi dan operasi bisnis. Ada lebih dari 40 industri dan fungsi bisnis, yang melayani klien-klien di lebih dari 120 negara.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Strategi Penagihan Kredit / Piutang Macet secara Dini & Terintegrasi serta Aman dari Jerat Hukum

[X]
×