kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

ACST anggarkan belanja modal Rp 150 miliar


Kamis, 24 Januari 2019 / 18:24 WIB
ACST anggarkan belanja modal Rp 150 miliar


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Acset Indonesia Tbk anggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) tahun ini sebesar Rp 150 miliar. Adapun anggaran tersebut rencananya akan digunakan untuk mengerjakan pondasi.

Maria Cesilia Hapsari, Sekretaris Perusahaan PT Acset Indonesia Tbk menyebutkan bahwa dana belanja modal masih sama dengan tahun lalu. "Kami akan jaga di angka Rp 150 miliar," ujarnya saat dihubungi kontan.co.id, Kamis (24/1).

Dana tersebut diutamakan perusahaan untuk mengerjakan pondasi. Walau begitu, dana tersebut juga akan digunakan untuk pembelian alat sesuai kebutuhan. Terkait sumber dana belanja modal di tahun ini, Maria tidak menjawabnya secara tegas. Menurutnya untuk pendanaan, setiap proyek membutuhkan pendanaan baik untuk working capital dan capex.

"Kami memiliki mekanisme yang sangat prudent, pada saat kami mencoba meminta pendanaan ke bank maka kami akan hitung gearing ratio kami. Jadi pendanaan pada prinsipnya, kami punya shareholder loan dari shareholder kami," jelasnya.

Sedangkan untuk proyek yang akan digarap di tahun ini, Maria masih enggan menjawab dengan rinci. Hanya saja, di tahun ini perusahaan mematok nilai kontrak sebesar Rp 15 triliun yang mana naik Rp 5 triliun dibandingkan target tahun lalu.

Untuk rencana di tahun ini perusahaan juga akan memilah dengan evaluiasi proyek yang ada. Ia bilang bahwa perusahaan tidak hanya melihat proyeknya saja, tetapi juga dari sisi kerjanya. "Khusus untuk project-project besar, biasanya kami melakukan Joint Operations, termasuk untuk project building yang skalanya besar atau yang memiliki kesulitan cukup tinggi supaya bisa mendapatkan proyek," ujarnya.

Selain itu, berhubungan dengan marine activity Maria bilang perusahaan telah memiliki anak perusahaan baru, DIID atau Dredging International Indonesia, untuk masuk ke dalam pekerjaan marine construction yang membutuhkan pengetahuan khusus di bidang kelautan.

Untuk realisasi nilai kontrak di tahun lalu, disebutnya nilai kontrak yang didapatkan perusahaan sebesar Rp 1,6 triliun. Adapun proporsinya pondasi 30%, struktur 33%, dan infrastruktur 37%. Sedangkan untuk target pendapatan dan laba bersih di tahun ini, Maria masih enggan mengungkapkannya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×