kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Acset Indonusa (ACST) telah miliki kapal Tongkang Pengaduk Semen di Patimban


Senin, 26 November 2018 / 17:08 WIB
Acset Indonusa (ACST) telah miliki kapal Tongkang Pengaduk Semen di Patimban
Kapal tongkang pengaduk semen milik ACST


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Azis Husaini

KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Acset Indonusa Tbk (ACST) akan terus melakukan ekspansi bisnis. Tidak hanya fokus mengembangkan bisnis konstruksi di darat, perusahaan ini akan mengembangkan keahliannya di bidang pekerjaan kelautan (marine works).

Selama ini, Anak usaha PT United Tractors Tbk (UNTR) tersebut sudha memiliki pengalaman yang cukup bagus dalam menggarap pekerjaan konstruksi di darat seperti pondasi, struktur gedung kompleks yang tinggi dan infrastruktur seperti jalan tol.

Inisiatif ACST masuk ke bisnis kontruksi di laut telah diawali pada 2017 dengan membentuk anak usaha patungan bersama Dredging International Asia Pacific Pte Ltd yang diberi nama PT Dredging International Indonesia.

Setelah pembentukan anak usaha tersebut, perseroan selanjutnya telah membeli Cement Deep Mixing (CDM) barge yang mendukung pekerjaan di bidang kelautan pada awal 2018. "Pada Oktober 2018, Acset telah meresmikan CDM barge-nya yang pertama yakni ACSET Sea I di Pelabuhan Cirebon." kata Maria Cesilia Hapsari, Sekretaris Perusahaan ACST dalam keterangan resminya, Senin (26/11).

Maria bilang, ACSET Sea I merupakan jenis CDM barge pertama yang ada di Indonesia. Ini digunakan pertama kali dalam proyek soil improvement Pelabuhan Patimban yang kopntraknya sudah didapat Acset Indonusa pada semester I 2018.

Metode CDM merupakan metode yang digunakan untuk meningkatkan kualitas tanah dasar laut sehingga kondisinya menjadi lebih baik untuk proses pembangunan berikutnya. Dengan metode tersebut maka pengerjaan proyek diyakini akan menjadi lebih unggul dari sisi waktu dan akurasi.

"Metode yang baru pertama kali diutilisasi dalam pembangunan proyek mega-infrastruktur di Indonesia ini dapat mencapai kedalaman hingga 60 meter dari dasar laut (seabed)."jelas Maria lebih lanjut.

Proyek Pelabuhan Patimban sendiri merupakan proyek yang diinisiasikan oleh pemerintah dalam rangka mengembangkan infrastruktur kelautan yang lebih handal di Pulau Jawa.

Sementara ACST terus berkomitmen untuk turut serta dalam pembanguan infrastruktur. Ke depan, perusahaan akan membidik proyek-proyek jalan tol (landed dan elevated), pelabuhan laut dan udara, serta pembangkit listrik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×