Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Gara-gara Corona, sejumlah emiten tekstil sudah berencana melakukan penyesuaian belanja modal di tahun ini. Bukan hanya merevisi bahkan sudah ada menunda seluruh rencana belanja modalnya karena kondisi pasar yang penuh ketidakpastian.
Saat ini PT Asia Pacific Fibers Tbk (POLY) sedang mengkaji penyerapan belanja modalnya.
Baca Juga: Ekspansi jalan terus, serapan capex Arwana Citramulia (ARNA) sudah sekitar 35%
Prama Yudha Amdan, Head of Corporate Communications and Public Relations POLY menjelaskan sebelumnya perseroan menganggarkan belanja modal di tahun ini sebesar US$ 10 juta untuk peremajaan mesin produksi dan pengembangan produk baru yang akan direalisasikan pada awal semester II 2020.
"Terkait ini, benar akan terjadi penyesuaian dan pemangkasan (belanja modal). Kami berfokus pada survival saat pandemi terlebih dahulu dan menunda aktivitas yang sifatnya tambahan," jelasnya kepada Kontan.co.id, Jumat (15/5).
Adapun besaran aktual penyesuaiannya diakui Prama masih dalam kajian direksi. Katanya bisa saja capex yang sudah disiapkan batal diserap atau ditunda pemakaiannya. Pertimbangan mereka adalah sumber utama capex POLY dari internal generation sehingga sangat terkait dengan kondisi pasar saat ini.
Kemudian PT Asia Pacific Investama Tbk (MYTX) telah memutuskan untuk menunda seluruh rencana belanja modalnya di sepanjang tahun ini karena penjualannya sudah turun 50%.
Baca Juga: Ada WFH, transaksi harian Mandiri Sekuritas justru melesat 36%
Direktur MYTX Carel Christanto Machmud menyatakan sudah pasti tidak ada belanja modal dengan kondisi seperti ini. "Sebelumnya MYTX sudah menyiapkan belanja modal. Namun tertunda karena pandemi," ungkapnya.
Namun sayang, Carel tidak membeberkan berapa besaran belanja modalnya di tahun ini.
Emiten tekstil lainnya adalah PT Sri Rejeki Isman Tbk (SRIL) yang wait and see menyerap belanja modalnya.
Baca Juga: Pratama Widya (PTPW) mempertahankan target kontrak anyar Rp 300 miliar
"Untuk tahun ini kami memang masih dalam wait and see. Perkiraan penyesuaian belanja modal ditunggu sampai laporan keuangan semester I 2020," kata Joy.
Asal tahu saja, di tiga bulan pertama tahun ini, SRIL sudah menyerap US$ 15,8 juta digunakan sebagian besar untuk pemeliharaan mesin-mesin. Adapun total belanja modal yang sudah mereka siapkan senilai US$ 40 juta hingga US$ 50 juta.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News