Reporter: Martyasari Rizky | Editor: Narita Indrastiti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sebelum kenaikan tarif tol Jakarta Outer Ring Road (JORR) resmi diberlakukan menjadi Rp 15.000 untuk golongan I, pengusaha meminta agar tarif tol tidak merugikan dalam proses pengiriman logistik.
Pengusaha meminta pemerintah lebih mempertimbangkan kenaikan tarif toll JORR. Hal ini lantaran proses pengiriman logistik ke luar dari ibu kota membutuhkan transportasi. Demi mempermudah proses pengiriman, pelaku usaha menggunakan kendaraan golongan 3 untuk membantu proses pengangkutan barang logistik.
"Apakah kenaikan hanya berlaku untuk golongan I saja? Atau jangan-jangan untuk golongan di atasnya akan dikenakan biaya lebih mahal? Sebaiknya tarif tol untuk kendaraan golongan 3 lebih diringankan, demi kelancaran logistik nasional," ujar Carmelita Hartoto. Wakil Ketua Umum Kamar Dagang dan Industri Indonesia (KADIN), serta Ketua Umum Indonesian National Shipowners Association (INSA). di Jakarta, akhir pekan lalu (14/9).
Asal tahu saja, untuk saat ini hampir sepanjang ruas tol JORR lalu lintasnya cenderung padat dan didominasi oleh kendaraan golongan 3.
"Ruas toll JORR sangat diperlukan untuk lalu lintas angkutan niaga, baik penumpang maupun barang. Sehingga sebaiknya golongan ini mendapatkan prioritas lebih, dengan tidak menaikan tarif," ujarnya.
Terkait hal tersebut, pelaku usaha berharap agar pemerintah lebih mempertimbangkan soal kenaikan tarif toll JORR, kalau pun memang akan ada kenaikan tarif pelaku usaha berharap agar kenaikan tersebut tidak terlalu besar. Sebaiknya untuk kendaraan golongan 3 ke atas, dapat diringankan untuk tarif beban tolnya. Agar pengiriman logistik nasional dapat berjalan lancar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News