kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.325.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ada pandemi corona, pemerintah jadwal ulang lelang wilayah kerja migas tahun ini


Rabu, 08 April 2020 / 13:45 WIB
Ada pandemi corona, pemerintah jadwal ulang lelang wilayah kerja migas tahun ini
ILUSTRASI. Ada pandemi corona, pemerintah menjadwalkan ulang lelang wilayah kerja migas tahun ini.


Reporter: Dimas Andi | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pandemi virus corona berdampak pada semua sektor, termasuk juga rencana penawaran Wilayah Kerja Minyak dan Gas Bumi (WK Migas). Beberapa persiapan sebelum pengumuman penawaran WK akan dijadwalkan ulang oleh pemerintah mengingat hampir semua stakeholder melakukan aktivitas dari rumah dan pembatasan sosial.

Kepala Biro Komunikasi Layanan Informasi Publik dan Kerja Sama Kementerian ESDM Agung Pribadi menyatakan, saat ini proses penawaran WK migas konvensional tahap I tahun 2020 terus berjalan.

"Pemerintah tengah mematangkan kebijakan yang terbaik sebagai upaya meningkatkan minat BU/BUT dalam penawaran WK migas," ujar dia dalam siaran pers di situs Kementerian ESDM, Rabu (8/4).

Baca Juga: Dorong proyek hulu, SKK Migas harapkan dukungan pemerintah daerah

Agung juga menyebut, pemerintah tengah menyiapkan terms & conditions yang menarik terkait penawaran WK migas. Di antaranya berhubungan dengan firm commitment, besaran signature bonus, dan skema kontrak. Pemerintah juga sedang mengkaji stimulus untuk mendorong dan meningkatkan investasi hulu migas terutama pada kondisi wabah corona.

Adapun pelaksanaan lelang WK migas dipastikan dijadwal ulang. Kembali lagi, hal ini disebabkan kebijakan pembatasan sosial dan masih banyak stakeholder yang bekerja dari rumah.

Sampai saat ini, Direktorat Jenderal Migas Kementerian ESDM mencatat adanya 10 kandidat calon WK migas konvensional yang direncanakan akan ditawarkan pada lelang WK migas konvensional tahap I t2020.

Selain corona, Agung menyampaikan, faktor penurunan harga minyak dunia juga menjadi pertimbangan bagi pemerintah dalam menentukan waktu yang tepat untuk mengumumkan penawaran WK migas.

Terlebih, bisnis migas memiliki risiko yang tinggi sehingga perlu persiapan teknis dan finansial untuk meminimalisasi risiko kegagalan ke depannya.

"Pemerintah tidak ingin kegiatan ekplorasi dan eksploitasi berhenti di tengah jalan sehingga malah mengganggu investasi di sektor hulu migas Indonesia," tandas Agung.

Baca Juga: Empat proyek migas dengan total investasi US$ 45 juta onstream pada kuartal pertama

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×