Sumber: Antara | Editor: Hendra Gunawan
JAKARTA. Produksi gas Lapangan Bekapai Fase 2B, Blok Mahakam, Kaltim yang dioperasikan Total E&P Indonesie, mengalami peningktan setelah pengoperasian pipa baru.
Presiden Total E&P Indonesia Hardy Pramono mengatakan, pipa baru dengan kapasitas 100 MMSCFD, yang menghubungkan anjungan BA, Lapangan Bekapai dan SWP-K, Lapangan Peciko, mulai beroperasi pada Sabtu (25/7).
"Dengan pipa baru ini, produksi gas Bekapai telah meningkat menjadi 50 MMSCFD sejak 29 Juli 2015 dan menjadi 75 MMSCFD setelah kegiatan perawatan sumur," kata Hardy dalam siaran persnya, Selasa (4/8).
Menurut dia, selain pipa berdiameter 12 inch sepanjang 12,6 km, proyek Bekapai Fase 2B juga mengalami kemajuan pada penyelesaian modifikasi anjungan BA, PP, dan BG.
Setelah modifikasi itu, lanjutnya, anjungan BG yang telah diperluas mampu menampung lima sumur baru. Sementara, saat ini, proyek Bekapai 2B masih melakukan kegiatan di laut pada anjungan BL.
"Tantangan utama pada proyek ini adalah seluruh kegiatan proyek berlangsung di anjungan yang masih bekerja sambil tetap menjaga produksi dari Lapangan Bekapai tanpa mengesampingkan keselamatan, dan juga meminimalkan penurunan produksi, serta meningkatkan optimasi biaya proyek," katanya.
Menurut dia, sumur-sumur baru di BL dan BG akan segera berproduksi dengan skema "put on production" (POP). "Dua sumur sudah dibor di anjungan BL dan akan berproduksi pada pertengahan September 2015. Empat sumur akan dibor di anjungan BG dengan estimasi produksi gas pada Desember 2015," katanya.
Hardy menambahkan, keseluruhan proyek Bekapai 2B akan meningkatkan produksi gas menjadi 100 MMSCFD dan mempertahankan produksi minyak 12.430 BOD.
"Produksi tersebut akan menyumbang secara signifikan target produksi tahunan Total sebesar 1.700 MMSCFD untuk gas dan 63.700 BOD untuk minyak dan kondensat," kata Hardy.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News