Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) memprediksikan prospek pasar properti di semester II ini akan membaik. Relaksasi aturan loan to value (LTV) kredit properti yang dilakukan Bank Indonesia (BI) akan membantu pasar properti mulai paruh kedua ini.
Oleh karena itu, perusahaan yang terkenal dengan nama Metland ini masih optimistis target marketing sales yang mereka patok tahun ini akan tercapai. Dalam memasarkan proyeknya, perusahaan masih akan fokus pada proyek eksisting dengan merilis kluster-kluster anyar.
"Kami akan fokus pada pengembangan kluster baru di proyek perusahaan eksisting perusahaan dibandingkan dengan peluncuran proyek-proyek baru," kata Olivia Suroadjo, Direktur Keuangan MTLA pada Kontan.co.id, Jumat (27/7).
Selama semester I 2018, penjualan pemasaran atau marketing sales yang ditorehkan Metland ditopang penjualan rumah tapak di proyek Riviera @ Puri di Tangerang. Itu merupakan proyek joint operation antara Metland dengan Keppel Land. Disana, mereka menjual hunian dengan harga milai Rp 2,5 miliar -Rp 4,5 miliar.
Selain dari proyek The Riviera, MTLA juga juga mengandalkan penjualan dari kluster-kluster di proyek perseroan lainnya di Metland Menteng, Metland Puri, Metland Cyber, Metland Transyogi, Metland Tambun, Metland Cibitung, dan Metland Cileungsi.
Sepanjang periode Januari-Juni 2018, Metland mencatatkan marketing sales senilai Rp 1,19 triliun atau sekitar 59,5% dari target tahun ini yaitu Rp 2 triliun. Dari jumlah itu, sekitar Rp 940 miliar dari penjualan pemasaran proyek properti development dan Rp 246 miliar dari pemasaran proyek recurring income.
Selain dari properti development, Metland juga membidik penjualan lahan-lahan komersial untuk menopang pencapaian target marketing sales Rp 2 triliun di tahun ini, terdiri dari Rp 1,5 miliar penjualan properti dan lahan, serta Rp 500 miliar dari recurring income.
Metland telah menjual berhasil sekitar 3 hektare-4 hektare (ha). Salah satunya dijual ke Rumah Sakit Hermina seluas 1 ha di Metland Cibitung. Selain itu, mereka juga tengah negosiasi penjualan lahan untuk sekolah di Metland Cileungsi dan Transyogi masing-masing 2 ha dan 9.000 m2.
Sampai akhir Mei, MTLA tercatat masih memiliki lahan cadangan atau landbank sekitar 700 ha. Jumlah lahan ini tersebar di beberapa lokasi proyek eksisting perusahaan dan lokasi baru yang belum dikembangkan.
Tahun ini, perusahaan masih akan mengakuisisi lahan sehingga akhir tahun nanti perusahaan akan memiliki lanbank lebih dari 800 ha.Untuk akuisisi lahan, MTLA berencana menaikkan belanja modal atau capital expenditure menjadi Rp 1 triliun dari anggaran semula sebesar Rp 600 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News