kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45982,54   -7,83   -0.79%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Menilik rencana ekspansi lahan sejumlah pengembang tahun ini


Jumat, 11 Mei 2018 / 19:09 WIB
Menilik rencana ekspansi lahan sejumlah pengembang tahun ini
ILUSTRASI. Metland Cyber City dari PT Metropolitan Land Tbk (MTLA)


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sejumlah pengembang cukup gencar melakukan ekpansi penambahan lahan tahun ini sembari tetap menggenjot penjualan. Maklum, lahan merupakan salah satu modal utama bagi perusahaan properti untuk bisa mempertahankan bisnisnya.

PT Metropolitan Land Tbk (MTLA) misalnya akan agresif menambah cadangan lahan. Untuk mendukung rencana tersebut, bahkan perusahaan ini berencana menaikkan anggaran belanja modal (capital expenditure/capex) tahun ini hingga Rp 1 triliun.

"Capex awal yang kami anggarkan Rp 600 miliar dan sebagian besar untuk beli lahan. Ada potensi capex naik menjadi Rp1 triliun karena kami memiliki rencana untuk mengakuisisi lahan di beberapa lokasi baik di eksisting proyek maupun di lokasi baru," kata Olivia Surodjo, Direktur keuangan MTLA di Jakarta, Jumat (11/5).

Saat ini, total landbank secara gross yang dimiliki perusahaan properti ini sudah mencapai lebih dari 700 hektare (ha) dan sampai akhir tahun ditargetkan bisa mencapai lebih dari 800 ha. Pendanaan capex awal Rp 600 miliar tersebut sudah aman dari kas internal. 

Jika progress pembebasan lahan berjalan baik maka MTLA akan menjajaki instrumen pendanaan lain untuk mendanai capex hingga Rp 1 triliun tadi.

MTLA telah mendapatkan izin untuk mengembangkan lahan sekitar 280 ha di wilayah Jawa Barat. Olivia mengatakan, lahan ini sudah mulai diakuisisi perusahaan sejak tahun lalu dan hingga saat ini sudah berhasil di bebaskan seluas 150 ha dimana tahun lalu didapat 110 ha dan 40 ha tahun ini. Nantinya, lahan ini akan dikembangkan menjadi satu kawasan kota mandiri baru.

Olivia mengungkapkan, sebetulnya pihaknya mengajukan proposal untuk pengembangan kawasan seluas 400 ha ke pemerintah daerah setempat tetapi perusahaan hanya mendapatkan izin lewat surat keputusan seluas 280 ha. Adapun sisa lahan yang belum diakuisi tersebut akan terus dikebut perusahaan tahun ini.

Pengembangan kawasan kota mandiri baru ini rencananya akan mulai dibangun tahun ini yang diawali dengan pembangunan hotel. "Rencana kalau izin master plan sudah dapat kami akan mulai groundbreaking proyek hotel di sana pada semester II tahun ini," kata Olivia.

Selain lokasi tersebut, perusahaan yang terkenal dengan nama Metland ini juga sedang membidik lahan di lokasi lain di Jawa Barat. Namun, masih dalam tahap berminat belum sampai eksekusi. Olivia mengatakan, saat ini banyak membidik lahan di wilayah Jawa Barat karena tidak terlalu jauh dari Jabodetabek dan masih memiliki lahan yang cukup luas dengan harga yang dinilai cukup bagus.

Sementara di kawasan eksisting, MTLA juga akan terus melanjutkan penambahan lahan terutama di kawasan Metland Cibitung. "Di Cibitung potensi untuk nambah lahan disana masih sangat besar," ujar Olivia.

Pengembang lain yang juga akan ekspansi lahan tahun ini adalah PT Metropolitand Kentjana Tbk (MKPI). Pengembang Pondok Indah ini akan menyiapkan belanja modal Rp 500 miliar untuk akuisisi lahan.

Husin Widjajakusuma, President Director Metropolitan Kentjana Tbk mengatakan, pihaknya saat ini sedang melakukan proses penjajakan pembelian lahan di beberapa titik di Jabodetabek dengan jumlah lahan sekitar 50 hektare (ha). "Ada beberapa titik yang kami lirik. Satu titik ada yang kurang dari 10 ha, dan ada titik lain yang lebih dari 10 ha," ungkap Husin.

Dalam menambah lahan baru, MKPI lebih tertarik untuk masuk ke wilayah barat dan selatan Jakarta. Sedangkan kawasan timur menurut Husin kurang memiliki prospek. Dalam pengembangan ke lokasi-lokasi baru nantinya, perusahaan masih akan fokus melakukan pengembangan segmen menengah ke atas.

Rencananya, untuk lahan-lahan yang luasnya cenderung kecil akan dikembangkan menjadi kawasan perumahan. Sedangkan lahan yang jumlahnya cukup luas akan dikembangkan menjadi kawasan terpadu atau mixed use seperti Pondok Indah.

Saat ini, MKPI masih memiliki landbank di Tanah Ara, Pondok Pinang seluas 2 ha dan rencananya akan mulai dikembangkan tahun ini menjadi proyek perumahan. Sementara di Pondok Indah, perusahaan masih memiliki landbank sekitar 15 ha-20 ha.

Lalu, ada juga PT Waskita Karya Realty yang juga akan gencar tambah lahan tahun ini. Penamabahan itu akan dilakukan baik secara akuisisi langsung maupun kerjasama dengan pemilik lahan.

Waskita Realty akan fokus menambah lahan di sekitar jalan tol untuk pengembangan Toll Road City dan di sekitar bandara untuk pengembangan Aero City. "Kami telah bekerjasama dengan Moderland dengan membentuk JV untuk mengembangkan Tol Road City seluas 370 ha di Bekasi," kata Bambang Rianto, Komisaris Waskira Realty baru-baru ini.

Saudara Waskita Realty yaitu PT Wika Realty juga akan gencar melakukan ekspansi lahan tahun ini. Tahun ini, perusahaan ini akan menyiapkan capex Rp 5 triliun untuk tambah lahan dan untuk pengembangan bisnis properti.

Agung Salladin, Direktur Utama Wika Realty mengatakan, penambahan lahan akan dilakukan dengan menjalin kerjasama dengan pemilik lahan dan juga lewat akusisi tanah masyarakat.

"Tahun kami sedang fokus melakukan akusisisi lahan di sekitar tol Bandung-Soreang dan juga akan mulai akuisis lahan di sekitar tol Serang-Maja yang akan diinisiasi oleh WIKA dan Hanson International," kata Agung.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×