kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Ada relaksasi PPnBM, Daihatsu khawatir soal inden pembelian mobil baru


Jumat, 19 Maret 2021 / 23:05 WIB
Ada relaksasi PPnBM, Daihatsu khawatir soal inden pembelian mobil baru


Reporter: Vina Elvira | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Insentif Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) 0% telah berdampak terhadap meningkatnya jumlah pemesanan mobil baru sejak awal Maret lalu. Lonjakan yang terjadi, dikhawatirkan agen pemegang merek (APM) dapat menimbulkan inden dalam pembelian mobil baru. 

Sebagai catatan, inden merupakan proses pembelian barang dengan cara memesan dan membayar tanda jadi atau DP terlebih dahulu. Jadi, konsumen tidak bisa langsung mendapatkan barang yang dibeli dalam jangka waktu tertentu. 

Direktur Pemasaran PT Astra Daihatsu Motor (ADM) Amelia Tjandra mengungkapkan, meningkatnya pemesanan mobil baru pasca relaksasi PPnBM 0%, dapat berdampak terhadap ketidaktersediaannya stok mobil karena permintaan yang luar biasa. Hal ini, disebutnya dapat berakibat pada inden pembelian mobil baru. 

Baca Juga: YLKI: Recall mobil hal yang biasa, tapi prosesnya tidak boleh merugikan konsumen

“Tapi ada sisi satu lagi yang harus diperhatikan oleh kami APM, yang pertama adalah demand-nya naik luar biasa, secara supply belum tentu kita bisa memenuhi banyak permintaan yang naik luar biasa,” ungkap Amelia dalam Virtual Press Conference, Kamis (18/3). 

Ketika APM tidak bisa memenuhi lonjakan permintaan mobil dari para pelanggan, lanjut Amelia, akan mengarah terhadap banyaknya komplain. Lantaran ada kemungkinan pelanggan tidak dapat langsung mendapatkan kendaraan tersebut, akibat dari stok dealer yang terbatas. 

Customer ada kemungkinan komplain, terutama mereka yang membutuhkan kendaraan ini dengan harapan beli langsung ada. Padahal untuk kenaikan yang sebesar itu, di stok dealer pun tidak akan banyak stoknya yang bisa memenuhi kenaikan yg luar biasa,” terang Amelia.

Amelia mengatakan, hal tersebut harus diantisipasi oleh Daihatsu mengingat relaksasi PPnBM 0% masih akan berlangsung hingga Mei nanti. "Bagaimana mengedukasi customer bahwa permintaan yang melonjak luar biasa ini membutuhkan waktu untuk pemenuhannya (mobil baru),” pungkasnya. 

Baca Juga: Hankook Tire perkenalkan inovasi produk ban untuk menunjang mobil listrik

Sebelumnya, PT ADM mencatatkan adanya peningkatan surat pemesanan kendaraan (SPK) mobil baru hingga dua kali lipat pada periode 1-17 Maret 2021, atau dua pekan pasca diberlakukannya relaksasi PPnBM  0%. 

Empat mobil Daihatsu yang menikmati relaksasi PPnBM 0% mengalami kenaikan SPK sebanyak 233% dari periode sebelumnya. Empat model mobil tersebut antaranya, Xenia, Terios, Granmax MB, dan Luxio. 

Adapun persentase peningkatan SPK tertinggi diraih oleh model Terios yaitu sebanyak 253%, SPK Xenia naik 220%, lalu SPK Luxio meningkat 197%, dan SPK Grand Max MB naik 194%.

Selanjutnya: Toyota Recall mobil 286.000 produksi 2017-2018, ini daftarnya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×