Reporter: Muhammad Julian | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wacana implementasi skema entitas khusus batubara dalam pemenuhan kebutuhan batubara domestik alias domestic market obligation (DMO) masih bergulir. Menanggapi hal ini, Head of Corporate Communication PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO), Febriati Nadira memastikan bahwa ADRO siap mendukung kebijakan pemerintah.
“Adaro sebagai perusahaan yang menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (good corporate governance) akan senantiasa mendukung pemerintah,” ujar perempuan yang akrab dengan sapaan Ira itu kepada Kontan.co.id (14/4).
Sebelumnya, Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengungkapkan bahwa entitas khusus ini sedang dalam proses untuk dilembagakan/dibentuk dalam Rapat Kerja (Raker) dengan Komisi VII DPR Rabu lalu (13/4).
“Jadi ini mudah-mudahan bulan Juni (selesai). Kita juga sedang menunggu rapat-rapat lanjutan, proses sedang berlangsung, karena untuk bisa membentuk ini membutuhkan data,” ujarnya dalam Raker (13/4).
Baca Juga: Entitas Khusus Batubara Diharapkan Terbentuk pada Juni 2022
Arifin tidak merinci seperti apa persisnya skema cara kerja dari entitas khusus yang akan dibentuk. Yang terang, lembaga ini dimaksudkan untuk berperan mengatasi persoalan pemenuhan kebutuhan batubara domestik atau domestic market obligation (DMO) yang kerap diduga terjadi akibat selisih harga yang tinggi antara harga di pasaran global dengan harga khusus untuk DMO.
Dengan adanya entitas ini, rencananya selisih harga antara harga pasar dan harga DMO akan ditutup melalui iuran yang dipungut kepada perusahaan batubara. “Jumlah iurannya tergantung daripada kapasitas dan spesifikasi perusahaannya,” kata Arifin dalam raker
Ketika ditanyai seperti apa formulasi besaran iuran yang ideal, Ira menilai bahwa iuran dalam skema entitas khusus batubara yang ideal adalah iuran yang mempertimbangkan banyak variabel. “Banyak variabel dalam penentuan formulasi besarannya, termasuk mempertimbangkan konservasi cadangan,” pungkas Ira.
Sedikit informasi, komposisi penjualan domestik ADRO mencapai sebesar 28% di tahun 2021. Sebanyak 72% sisanya merupakan penjualan ekspor. Wilayah Asia Tenggara dan Asia Timur menjadi destinasi ekspor dengan porsi komposisi tertinggi,yakni masing-masing mengambil porsi 20%. Penjualan ekspor sisanya menyasar China dengan porsi 19%, India 11% dan negara-negara lainnya 2%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News