Reporter: Filemon Agung | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adaro Energy Indonesia Tbk (ADRO) membidik penjualan batubara mencapai 67 juta ton untuk tahun 2024.
Head of Corporate Communication ADRO Febriati Nadira mengatakan, pada tahun perusahaan menargetkan penjualan batubara di tahun ini di kisaran 65 juta ton hingga 67 juta ton.
"Meliputi 61 juta ton sampai 62 juta ton batubara termal, dan 4,9 juta ton sampai 5,4 juta ton batubara metalurgi dari PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR)," kata Febriati kepada Kontan beberapa waktu lalu.
Pada 2023, ADRO membukukan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk senilai US$ 1,64 miliar. Jika dibandingkan dengan 2022, laba bersih ADRO terkoreksi 34,17% secara year-on-year (YoY). Laba bersih ADRO pada 2022 mencapai US$ 2,49 miliar.
Baca Juga: Pendapatan Tumbuh, Tetapi Laba Bersih Semen Indonesia (SMGR) Turun 8% pada 2023
Sementara itu, ADRO membukukan pendapatan US$ 6,51 miliar sepanjang 2023, menurun 20% dari pendapatan di tahun sebelumnya yang mencapai US$ 8,10 miliar.
Secara rinci, pendapatan ADRO ditopang oleh penjualan batubara kepada pihak ketiga ke pasar ekspor yakni mencapai US$ 5,28 miliar. Kemudian, penjualan batubara kepada pihak ketiga ke pasar domestik senilai US$ 825,36 juta.
Adapun, penurunan pendapatan ini disebabkan oleh penurunan harga jual rata-rata alias average selling price (ASP) sebesar 26% sepanjang tahun lalu. Penurunan ASP ini seiring harga batubara yang kembali normal.
Namun, penurunan harga jual tersebut diimbangi oleh kenaikan 7% pada volume penjualan, dimana tahun lalu volume penjualan batubara ADRO mencapai 65,71 juta ton Angka ini melampaui target volume penjualan yang ditetapkan perusahaan, yakni berkisar 62 juta ton sampai 64 juta ton batubara.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News