Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Wahyu T.Rahmawati
JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) baru berhasil mengantongi kontrak baru Rp 5,7 triliun sepanjang semester I 2017. Pencapaian ini baru setara 27,1% dari target tahun ini yakni Rp 21 triliun.
Namun, perolehan kontrak anyar ini di luar dari proyek light rail transit (LRT) Jabodetabek tahap I sebesar Rp 19,7 triliun (di luar PPn). ADHI tidak memasukkan proyek ini ke target 2017 karena bukan proyek berulang, dalam arti hanya diperoleh sekali. Sehingga jika digabung dengan kontrak dari proyek LRT, Adhi sebetulnya sudah mengantongi kontrak anyar Rp 25,4 triliun.
Tidak hanya masih jauh dari target, pencapaian kontrak baru ADHI separuh pertama tersebut juga melambat sebesar 6,4% dibanding periode yang sama tahun lalu yakni Rp 6,09 triliun.
Ki Syahgolang, Sekretaris Perusahaan ADHI mengatakan, pencapaian ini didukung oleh beberapa proyek naru yang didapat di bulan Juni lalu.
"Proyek Green Park Cilegon Rp 185 miliar dan Apartement Loftvilles City 2 Rp 118 miliar," kata Syahgolang dalam keterangan resmi, Selasa (18/7).
Kontribusi per lini bisnis pada perolehan kontrak baru pada Juni 2017 didominasi oleh lini bisnis konstruksi dan energi sebesar 97,7% dan sisanya merupakan lini bisnis lain.
Sememtara berdasarkan segmentasi sumber dana, realisasi kontrak baru terdiri dari pemerintah tercatat 83,7%, BUMN sebesar 6,9%, serta swasta/lainnya sebanyak 9,4%.
Adapun berdasarkan tipe pekerjaan, perolehan kontrak baru terdiri dari proyek jalan, jembatan,& LRT sebanyak 81,8%, proyek gedung sebanyak 15,8%, serta proyek infrastruktur lainnya sebesar 2,4%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News