kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,73   -14,78   -1.58%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Adhi Karya (ADHI) Raih Kontrak Baru Rp 17,3 Triliun Per 12 September 2022


Senin, 12 September 2022 / 21:30 WIB
Adhi Karya (ADHI) Raih Kontrak Baru Rp 17,3 Triliun Per 12 September 2022
ILUSTRASI. Hingga 12 September 2022, realisasi kontrak baru ADHI mencapai Rp 17,3 triliun. KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Nurtiandriyani Simamora | Editor: Herlina Kartika Dewi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adhi Karya Tbk (ADHI) terus menambah daftar realisasi proyek baru di tahun ini. Hingga 12 September 2022, realisasi kontrak baru ADHI mencapai Rp 17,3 triliun.

 A.A.G Agung Dharmawan Direktur Keuangan dan Manajemen Risiko ADHI mengatakan, realisasi kontrak baru ADHI per Juli 2022 sebesar Rp 15,9 triliun, dan per Agustus 2022 naik menjadi Rp 16,3 triliun. 

Yang terbaru, per Jumat, 9 Setember 2022 ADHI mendapatkan kontrak baru sebesar Rp1,1 triliun. Sehingga total realisasi kontrak baru ADHI per 12 September 2022 adalah Rp17,3 triliun.

Baca Juga: MRT Jakarta akan Bangun Stasiun Thamrin CP-201, Berikut Rekayasa Lalu Lintasnya

"Kontrak baru per Juli 2022 yang didapatkan sebesar Rp15,9 triliun, ini tumbuh 103,8% dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp 7,8 triliun," kata Agung Dharmawan.

Asal tahu saja, untuk proyek yang sedang berjalan per Juli, setidaknya ADHI sudah mengantongi 174 proyek yang sedang dikerjakan. 

Agung Dharmawan bilang beberapa proyek yang sedang dikerjakan di bulan Juli, antara lain proyek terkait IKN dan proyek Tol Solo-Yogyakarta.

Adapun dua proyek terbesar yang akan selesai pengerjaannya adalah Jalan Tol Sigi-Banda Aceh yang bernilai Rp 8,2 triliun. dan Jalan Tol Solo-Yogyakarta-Kulonprogo yang bernilai Rp 7,8 triliun.

ADHI juga kembali mengerjakan proyek MRT Jakarta P202 senilai 2,8 triliun, proyek lanjutan dari proyek MRT Jakarta P201 yang bernilai Rp 1,4 triliun.

Agung Dharmawan juga mendukung pembangunan infrastruktur yang berasal dari dana pembiayaan investasi. Menurutnya, ADHI juga mendapatkan keuntungan tidak langsung dari transaksi yang diselesaikan oleh Indonesia Investment Authority (INA) tersebut.

"INA sudah mendukung dan berhasil menyelesaikan transaksinya dengan rekan Waskita, untuk INA kami mendapatkan indirect benefit dengan adanya kesepakatan dengan INA," kata Agung Dharmawan.

Lebih lanjut, Agung Dharmawan juga menyatakan bahwa ADHI saat ini juga berfokus pada lini bisnis yang berbasis lingkungan, seperti pengolahan limbah perkotaan dan sektor. Saat ini bisnis pengolahan limbah ADHI berada di Kawasan Industri Medan (KIM).

Baca Juga: Kinerja Semester I 2022 Bagus, Saham Perusahaan BUMN Apa Yang Masih Prospektif?

Agung bilang, ADHI mendapatkan suntikan dana dari Permodalan Nasional Madani (PNM) sebesar Rp1,9 triliun.

"Kita akan di-support oleh PNM sebesar Rp 1,9 triliun dan rights issue. Kami masih memproses PNM dan menunggu Penpres ditandatangani oleh Presiden. PNM cenderung pasti karena sudah masuk UU APBN 2022," kata Agung.

Adapun pembagian suntikan dana dari PNM sebesar Rp 1,976 triliun, akan dialokasikan ke pembangunan penyertaan jalan Tol Solo-Yogya sebesar Rp 1,4 triliun, penyertaan di jalan Tol Yogya-Bawen sebesar Rp 390 miliar, dan penyertaan Smelter Manyar sebesar Rp 185 miliar.

Saat ini ADHI fokus di 4 lini bisnisnya, yakni engineering dan konstruksi yang di dalamnya termasuk menangani infrastruktur, gedung, pembangkit listrik, oil dan gas, serta perkeretaapian. Lini bisnis yang kedua di bidang properti dan hospitality. Sementara lini bisnis lainnya di bidang manufaktur, serta investasi dan konsesi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×