kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45910,90   9,51   1.05%
  • EMAS1.354.000 1,65%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Adi Sarana Armada (ASSA) kejar pertumbuhan pendapatan 10%-15% di bisnis rental


Rabu, 17 Februari 2021 / 16:49 WIB
Adi Sarana Armada (ASSA) kejar pertumbuhan pendapatan 10%-15% di bisnis rental
ILUSTRASI. Call center assa rent di Jakarta. KONTAN/Muradi/2014/07/10


Reporter: Muhammad Julian | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adi Sarana Armada Tbk optimistis lini usaha rental kendaraannya berpeluang tumbuh tahun ini. Untuk itu, emiten berkode saham ASSA tersebut menargetkan kenaikan pendapatan sekitar 10%-15% pada lini usaha rental kendaraannya.

Presiden Direktur Adi Sarana Armada Prodjo Sunarjanto mengatakan, ASSA melihat lini bisnis rental sebagai bisnis yang stabil pertumbuhannya. Oleh karenanya, meski pasar masih diwarnai oleh ketidakpastian, ASSA masih mengincar pertumbuhan pendapatan pada lini bisnis tersebut.

“Untuk tahun 2021 ini kami memproyeksikan (bisnis rental mobil) masih akan tetap bertumbuh moderate, mengingat perekonomian kita masih banyak ketidakpastian,” kata Prodjo kepada Kontan.co.id, Selasa (16/2).

Baca Juga: Ini strategi Argo Pantes genjot peningkatan kinerja tahun ini

Sedikit informasi, bisnis rental kendaraan merupakan salah satu lini usaha dengan kontribusi paling besar dalam total pendapatan ASSA. 

Mengutip laporan keuangan interim ASSA, lini usaha sewa kendaraan mobil penumpang dan autopool menyumbang pendapatan sebesar Rp 942,41 miliar atau setara dengan 43,83% dari total pendapatan ASSA di sepanjang Januari-September 2020 lalu yang sebesar Rp 2,15 triliun. 

Pendapatan sisanya berasal dari ragam lini usaha seperti jasa pengiriman, sewa juru mudi, penjualan kendaraan bekas, jasa logistik, jasa lelang, dan jasa jual beli kendaraan.

Baca Juga: Bintraco Dharma (CARS) menunggu aturan teknis relaksasi PPnBM

Tahun ini, ASSA mengendus adanya peluang-peluang pasar baru. Prodjo memperkirakan, sektor publik lebih cenderung memilih opsi menyewa kendaraan alih-alih melakukan pembelian kendaraan baru dalam memenuhi kebutuhan transportasinya, sebab pemerintah saat ini tengah memfokuskan anggarannya untuk penanganan Covid-19. 

Hal ini memunculkan peluang baru bagi ASSA yang selama ini menyasar pelanggan korporasi sebagai target pasar utama lini bisnis rental kendaraannya.

Selain itu, ASSA juga mendapati adanya peluang permintaan sewa kendaraan online lepas kunci dari segmen pelanggan individu. Melihat peluang itu, ASSA berencana memaksimalkan platform sewa kendaraan online perusahaan, yaitu ShareCar.

Baca Juga: Adaro Energy (ADRO) menargetkan produksi 54 juta ton batubara tahun ini

Demand-nya cukup tinggi, apalagi di saat pandemi sekarang ini,  orang ingin mengemudi sendiri untuk menghindari risiko tertular,” terang Prodjo.

Selain mencuil peluang-peluang bisnis yang ada, ASSA juga berencana menambah sekitar 4.000-5.000 unit kendaraan baru pada tahun ini. Rencana ekspansi itu bakal menggunakan sebagian dana belanja modal atawa capital expenditure (capex) ASSA tahun ini.

Asal tahu, tahun ini ASSA menganggarkan dana capex Rp 1,3 triliun - Rp 1,5 triliun. “Sumber dana capex ASSA ini adalah dari kas internal Perseroan dan pinjaman bank,” tutur Prodjo.

Selanjutnya: Kawasan Industri Jababeka (KIJA) punya 120 hektare lahan yang sudah dilirik investor

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×