Reporter: Dimas Andi | Editor: Ignatia Maria Sri Sayekti
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) berusaha meningkatkan kinerja bisnisnya di segmen logistik sepanjang tahun 2025 berjalan.
Corporate Secretary Adi Sarana Armada Jerry Fandy mengatakan, secara umum pertumbuhan kinerja keuangan ASSA selalu mengikuti perkembangan pertumbuhan ekonomi nasional. Secara konsolidasi, emiten ini melihat segmen bisnis logistik akan menjadi katalis pertumbuhan kinerja perusahaan pada masa mendatang.
Adi Sarana Armada senantiasa memperkuat solusi logistik end to end dengan berbagai layanan tambahan, seperti manajemen pergudangan, e-fulfillment, transporter, hingga logistik rantai pendingin (cold chain).
Bagi ASSA, layanan logistik di Indonesia masih sangat terfragmentasi. Belakangan ini pun banyak korporasi yang mulai mengandalkan bantuan pihak ketiga untuk sistem logistik mereka. "Peluang ini akan dimanfaatkan oleh kami untuk menjadi penyedia solusi logistik yang one stop shopping," ujar Jerry, tengah pekan lalu.
Baca Juga: Adi Sarana Armada (ASSA) Raih Pembiayaan Investasi Rp 1 Triliun dari BSI (BRIS)
Bisnis logistik mampu dijalani dengan baik oleh Adi Sarana Armada berkat keberadaan armada yang melimpah. Dalam catatan KONTAN, ASSA memiliki 1.600 armada kendaraan logistik first mile dan last mile melalui CargoShare dan Coldspace yang telah menjangkau seluruh wilayah Indonesia, termasuk Indonesia bagian timur.
Optimalisasi bisnis logistik diharapkan akan memperkuat pendapatan bagi Adi Sarana Armada. Sebagaimana diketahui, hingga kuartal III-2024, ASSA meraih kenaikan pendapatan 5,2% year on year (yoy) menjadi Rp 3,64 triliun yang mana 38% di antaranya berasal dari segmen bisnis logistik.
Di luar itu, ASSA juga memiliki lini bisnis jasa penyewaan kendaraan melalui ASSA Rent. Emiten ini melayani penyewaan kendaraan, khususnya skema business to business (B2B) yang menyasar pelanggan korporasi swasta dan institusi pemerintahan.
Baca Juga: Adi Sarana Armada (ASSA) Tangkap Peluang Pertumbuhan Bisnis Logistik Tahun Ini
Jerry mengakui, pihaknya belum terdampak oleh pemangkasan anggaran kementerian/lembaga (K/L). Adapun porsi penyewaan kendaraan ASSA yang berasal dari pelanggan pemerintahan sekitar 9% - 11% dari total jumlah penyewa. Mobil penumpang menjadi tipe kendaraan yang paling banyak disewa oleh pelanggan pemerintah.
ASSA sendiri menyewakan kendaraan kepada para pelanggan B2B dalam jangka waktu tahunan guna memberikan kemudahan dalam pengelolaan operasional bagi kedua belah pihak.
"Kami tetap menerapkan strategi diversifikasi bisnis serta customer base, termasuk di segmen penyewaan kendaraan," kata Jerry.
Berkat strategi tersebut, maka Adi Sarana Armada dapat meminimalisasi risiko penurunan kinerja jika terjadi perlambatan permintaan pada segmen bisnis tertentu. r
Baca Juga: Prospek Dipandang Positif, Begini Rekomendasi Saham Adi Sarana Armada (ASSA)
Selanjutnya: Trump Picu Ketegangan, Korea Utara Sebut AS Makin Provokatif
Menarik Dibaca: Shopee Gelar Ramadan Competition Bagi Konten Kreator, Berhadiah THR Rp 10 Miliar
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News