Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Dupla Kartini
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Untuk mendukung kinerja tahun ini, PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) senilai Rp 1,2 triliun. Mayoritas belanja modal bakal digunakan untuk ekspansi penambahan armada baru.
Direktur PT Adi Sarana Armada Tbk Hindra Tanujaya mengatakan, anggaran capex tahun ini jauh lebih tinggi dibandingkan tahun lalu. Pada 2017, serapan capex senilai Rp 800 miliar.
"Capex akan digunakan untuk pembelian kendaraaan baru, jasa logistik dan jasa lelang," kata Hindra, usai Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), Senin (30/4).
Sumber dana capex terutama berasal dari pinjaman. Sedangkan, 10% sisanya dari internal perusahaan.
Rencananya, sebanyak 70%-75% capex akan digunakan untuk pembelian kendaraan. Sedangkan sisanya akan digunakan untuk perluasan bisnis balai lelang dan logistik. "Rencananya akan ada 5.000 sampai 5.500 unit kendaraan yang akan dibeli. Bervariasi mulai dari kendaraan penumpang maupun komersil," papar Hindra.
Sejauh ini, ASSA telah memiliki armada 21.000 unit kendaraan. Sebanyak 90% merupakan kendaraan penumpang dan sisanya komersil. Jenis kendaraan yang tersedia bervariasi. Mulai dari passenger car yang terdiri dari mobil MPV, SUV, dan sedan. Kemudian, di segmen komersil ada truck, pick up dan dan blind van.
"Ada yang kendaraan lama juga harus diganti sehingga total akhir tahun diharapkan ada 23.000 unit kendaraan," imbuh Hindra.
Sementara, untuk bisnis balai lelang akan ada penambahan area dan frekuensi. Saat ini, balai lelang ASSA tersebar di 11 area, diantaranya di kota Jakarta, Medan, Pekanbaru, Palembang, Semarang, Surabaya, Pontianak, Balikpapan dan Banjarmasin. "Agar bisa lengkap, kami juga kembangkan balai lelang untuk sepeda motor," kata Hindra.
Jany Candra, Direktur PT Adi Sarana Armada Tbk menambahkan, saat ini, kontribusi balai lelang masih terbilang kecil. Kontribusinya masih di bawah 5% dari total pendapatan ASSA. "Kami hanya bisa bukukan sebagai pendapatan dari total komisi. Saat ini komisinya kami ambil 3% sampai 4% dari total harga terbentuk," kata Janny, Senin (30/4).
Tahun ini ASSA menargetkan pendapatan akan tumbuh 10%. Pendapatan terbesar masih dari bisnis rental mobil. Diikuti dari jual mobil bekas, Assa Driver Services, Assa Logistics dan balai lelang.
Adapun di bisnis logistik ASSA membidik klien baru. Salah satunya perusahaan e-commerce. "Kami harapkan akan ada kenaikan laba bersih tahun ini antara 25% sampai 30%," imbuh Janny.
Menurutnya, kenaikan laba berasal dari harga jual mobil bekas yang trennya masih membaik. Kedua, karena kondisi makro ekonomi bagus maka jasa sewa kendaraan masih meningkat. Ketiga, dengan ekspansi balai lelang diharapkan bisa menambah kinerja bottom line.
Dari laporan keuangan kuartal I-2017, pendapatan Adi Sarana Armada sebesar Rp 450,83 miliar, naik 9,75% dari periode sama tahun sebelumnya sebanyak Rp 410,92 miliar. Alhasil, laba bersih juga meningkat 86,3% menjadi Rp 41,09 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News