Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Sanny Cicilia
JAKARTA. PT Adi Sarana Armada Tbk optimis bisa mencatatkan pertumbuhan kinerja tahun ini. Perusahaan masih yakin target pendapatan yang dipatok Rp 1,5 triliun tahun ini dapat diraih meskipun ekonomi masih dilanda lesu.
Untuk mencapai target tersebut, Adi Sarana Armada terus melakukan terus melakukan penambahan armada untuk mendorong pertumbuhan bisnis utamanya yakni penyewaan mobil.
Tahun ini, perusahaan berkode ASSA ini menargetkan penambahan armada sebanyak 1.000 unit. Sepanjang Januari-September, mereka baru melakukan penambahan 700 armada sehingga total armada perusahaan baru mencapai 18.700.
"Jadi kita akan tambah 300 unit lagi di kuartal IV," katanya Hindra Tanujaya, Direktur Adi Saran Armada pada KONTAN, Senin (7/11).
Untuk melakukan penambahan armada tersebut, perusahaan tidak terkendala dalam sisi pendanaan. Maklum, perbankan yang selama ini memberikan fasilitas pinjaman kepada perusahaan masih mempercayai mereka untuk memberian fasilitas tambahan.
Saat ini, perusahaan transportasi dan logistik ini tengah menjajaki pinjaman sebesar Rp 300 miliar-Rp 400 miliar untuk mendanai penambahan armada di kuartal IV ini dan juga di kuartal pertama tahun depan. Sementara untuk penambahan armada selama sembilan bulan pertama tahun ini, mereka telah menggelontorkan investasi sebesar Rp 500 miliar.
Hindra bilang, meskipun ekonomi melambat, pendapatan perusahaan hingga kuartal III dari bisnis rental mobil masih mengalami pertumbuhan 11% menjadi Rp 645,5 miliar dibanding periode yang sama tahun lalu. Lini ini masih menyumbang porsi paling besar terhadap pendapatan ASSA yakni 56,9%.
Untuk bisnis rental ini, perusahaan fokus menyasar costumer dari korporasi dengan durasi sewa sekitar 1-5 tahun. Perusahaan yang mereka layani juga beragam mulai dari telekomunikasi, perbankan, perusahaan ritel dan lain-lain. ASSA akan terus menjajaki costumer-costumer baru agar bisa mencatatkan pertumbuhan kinerja.
Sedangkan di bisnis lelang, Adi Sarana akan terus melakukan penambahan frekuesi di area operasi lelang yang mereka operasikan. Maklum, pendapatan perusahaan dari lini bisnis barunya ini terus mengalami pertumbuhan. Jika selama tiga kuartal tahun lalu, lelang masih menyumbang Rp 2,8 miliar pada perusahaan maka periode yang sama tahun ini sudah mencapai Rp 8,7 miliar. "Sampai akhir tahun kita targetkan bisa mencapai Rp 12 miliar," kata Hindra.
Saat ini, area operasi balai lelang ASSA sudah hadir di sembilan kota. Namun baru lima kota seperti Jakarta, Medan, Semarang, Surabaya dan Palembang yang memiliki frekuensi bagus yakni sekitar sekali dalam seminggu. Bahkan area Jakarta, sudah mencapai dua kali seminggu.
Untuk menambah frekuensi tersebut, pihaknya akan terus menambah jumlah kendaraan yang akan dilelang. Sampai kuartal III, jumlah kendaraan yang dilelang baru 10.000. Hanya saja, ASSA tak menyebutkan target lelang hingga akhir tahun ini. Namun di tahun depan, mereka mengharapkan bisa melelang 20.000 kendaraan.
Selain tambah frekuensi, ASSA juga akan menambah lima kota baru sebagai area operasi lelang. Titik yang diiincar ada di Sumatera, Jawa dan Sulawesi.
Hindra memperkirakan, bisnis sewa driver dan logistik perseroan sampai akhir tahun akan terus mengalami pertumbuhan. Total driver perusahaan saat ini sudah mencapai 3.500 orang, meningkat tajam dari posisi akhir tahun lalu yang mencapai 2.500 orang. Ini pulalah yang membuat pendapatan perusahaan dari lini ini tumbuh signifikan hingga 73% yoy menjadi Rp 139,2 miliar.
Bisnis sewa driver diperkirakan akan terus tumbuh di Jakarta lantaran upah yang diterima sopir cukup besar. Disamping itu, kebutuhan akan driver juga masih sangat besar.
Bisnis logistik ASSA mencetak pendapatan Rp204 miliar di kuartal III tahun ini atau tumbuh 10,8% dari periode yang sama tahun lalu. hanya bisnis penjualan kendaraan bekas saja yang tercatat turun 9,6% menjadi Rp 135,4 miliar.
Ke depan, Adi Sara Armada akan terus mencari peluang bsnis baru yang masih berkaitan dengan transportasi. Saat ini mereka tengah menjajaki rencana bisnis baru hanya saja Hindra tidak bersedia menyampaikan rencana tersebut lebih detail.
Tahun depan, ASSA melihat prospek bisnis perusahaan akan terus tumbuh seiring dengan ekonomi yang semakin membaik. Hanya saja, mereka belum menetapkan target pertumbuhan di 2017.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News