Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Putri Werdiningsih
KONTAN.CO.ID - TANGERANG SELATAN. PT Adiputro Wirasejati (Adiputro) mencatatkan kenaikan permintaan jasa karoseri lebih dari 15% pada awal tahun 2024. Bahkan kenaikan tersebut telah melebihi kapasitas produksinya.
Direktur PT Adiputro Wirasejati, Andre Jethrokusumo menyebut meski tahun lalu juga terjadi kenaikan permintaan pesanan bus dan minibus, kali jauh lebih tinggi.
“Tahun lalu, permintaan memang sudah menunjukkan tren kenaikan, tetapi belum menyentuh kapasitas produksi kami,” jelas pria yang kerap disapa Jesse dalam keterangan tertulis yang diterima Kontan, Sabtu (20/7).
Permintaan tinggi tidak hanya datang dari pulau Jawa saja, tetapi juga dari Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan juga perusahaan-perusahaan pertambangan sebagai bus karyawannya. Pembangunan jalan tol Trans Sumatera yang terus bertambah panjang, mendorong bermunculannya beberapa perusahaan otobus baru.
“Saya yakin, jika Ibu Kota Negara (IKN) sudah jadi, tentu akan membuat permintaan armada bus meningkat signifikan di Kalimantan,” ujar Jesse.
Baca Juga: Adiputro Hadirkan Bus Tingkat Mewah dengan Sasis Mercedes-Benz 2445
Ditengah kenaikan permintaan ini, Adiputro sudah berniat melakukan investasi beberapa mesin pada akhir 2024. Tambahan peralatan yang dijadwalkan datang tahun 2025 itu diyakini akan mampu meningkatkan kapasitas produksi. Sayangnya, ia tidak menyebutkan berapa alokasi dana yang disiapkannya.
Sementara itu, Edy Birton,Direktur UTama PO Berlian Jaya salah satu mitra Adiputro bilang saat ini permintaan layanan bus memang meningkatkan. Ia sendiri memesan bus Dreamcoach Double Glass. Bus ini merupakan bus sleeper pertama yang menggunakan atap panoramic.
Menurutnya dengan kualitas premium seperti itu, sebenarnya layanan bus sudah mengalahkan layanan pesawat terbang. Perjalanan Jakarta-Kudus yang ditempuh selama tujuh jam lewat tol Trans Jawa bisa memberikan pengalaman berbeda bagi penumpang.
“Ini akan lebih menarik dibandingkan dengan pesawat terbang. Jarak tempuh relatif sama, karena untuk naik pesawat, penumpang harus ke bandara dulu yang tentunya membutuhkan waktu juga. Sementara layanan bus premium sulit didapatkan di pesawat terbang,” tutupnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News