Reporter: Kiki Safitri | Editor: Sanny Cicilia
KONTAN.CO.ID - BOGOR. Belum lama ini penikmat teh legendaris Sariwangi dikejutkan karena kabar kepailitan PT Sariwangi Agricultural Estate Agency (SAEA), pencipta brand teh Sariwangi yang tersohor.
Namun, pemilik brand Sariwangi sekarang, PT Unilever Indonesia Tbk menyebut, konsumen tidak perlu khawatir akan kehilangan teh Sariwangi di pasaran. Teh Sariwangi dipastikan terus berproduksi.
Unilever memproduksi sendiri sebagian teh Sariwangi, dan sisanya oleh pihak ketiga. Makanya, di kotak teh Sariwangi bertulisan Unilever dan pihak ketiga, Agri Wangi Indonesia. Unilever telah memiliki brand Sariwangi sejak 1989, dan akhirnya memutuskan kontrak dengan PT SAEA pada awal 2018.
Menurut Cathalia F. Randing selaku Chief Oprating Officer PT Agri Wangi, peminat teh Sariwangi sejauh ini meningkat. Hal ini berdasarkan produksi packaging yang dilakukan di PT Agri Wangi yang tiap tahunnya selalu bertambah.
Agri Wangi merupakan salah satu pabrik yang melakukan packaging produk Sariwangi, selain PT Unilever di Cikarang.
“Kami banyak sekali buat produk Sariwangi. Kalau di Agri Wangi itu per tahunnya, produksi terus naik 20%,” kata Cathalia di Bogor belum lama ini.
Tidak tanggung-tanggung, bahkan produksi teh Sariwangi di PT Agri Wangi mencapai ribuan ton setiap tahunnya.
“Kalau di PT Unilever munkin bisa lebih besar lagi. Tapi yang jelas disini meningkat. Produksinya ribuan ton,” ungkapnya.
Hal senada juga disampaikan oleh Rahman Priyono Direktur PT Agri Wangi, ia menyebut bahwa sejauh ini tren minuman herbal seperti teh sedang digandrungi. Hal ini karena banyak kampanye dari negara seperti Eropa dan Amerika yang mengurangi minuman soda.
“Kalau saya liat dari tren minuman herbal itu naik terus, karena sudah mulai banyak negara yang konsern terhadap kesehatan dan mengurangi minuman softdrink,” ujarnya.
Lebih lanjut ia mengatakan bahwa tidak ada yang perlu dikahawatirkan karena sejauh ini produk Sriwangi masih dijual dipasaran.
“Pisahkan antara brandnya dan PT Sariwangi, PT Sariwangi itu internnya itu yang bikin pailit. Kita tidak ada penghentian produksi ya. Sariwangi tetap eksis di pasaran,” tegasnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News