kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.455.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.155   87,00   0,57%
  • IDX 7.743   -162,39   -2,05%
  • KOMPAS100 1.193   -15,01   -1,24%
  • LQ45 973   -6,48   -0,66%
  • ISSI 227   -2,76   -1,20%
  • IDX30 497   -3,22   -0,64%
  • IDXHIDIV20 600   -2,04   -0,34%
  • IDX80 136   -0,80   -0,58%
  • IDXV30 141   0,18   0,13%
  • IDXQ30 166   -0,60   -0,36%

AIK bangun properti di kawasan industri


Jumat, 22 Oktober 2010 / 12:40 WIB
AIK bangun properti di kawasan industri
ILUSTRASI. Marina Ratna Dwi KusumaJati


Reporter: Ario Fajar |

JAKARTA. Kebutuhan akan hunian murah ditengah kawasan industri semakin meningkat. Beberapa hunian murah yang dibangun pengembang kecil pemasarannya habis dalam waktu yang cukup singkat. Tak heran, tahun depan hunian khusus pekerja makin menjamur di kawasan tersebut.

Tengoklah rencana PT Alam Indah Konstruksi (AIK) yang sedang membangun rumah sederhana tipe 21 di Cikarang, Jawa Barat. Sebanyak 20 unit perumahan kecil akan segera dibangun dekat PT Malindo dan perusahaan perakitan otomotif.

Rencananya, hunian murah ini akan ditawarkan dengan kisaran Rp 55 juta- Rp 98 juta per unit. "Kami ingin memberikan yang terbaik khusus pekerja di sini , yang rata-rata bukan berasal dari wilayah sekitar," ujar Suparlan, Manager Pelaksana AIK.

AIK sendiri adalah pengembang lokal yang sudah membangun perumahan di Cikarang dan Karawang kota. Sementara untuk kawasan industri, AIK sudah membangun 54 unit dengan tipe yang sama. Dalam waktu kurang dari lima bulan, penjualan mencapai 100%. “Ini bukti bahwa pekerja disini butuh rumah, mereka tidak perlu lagi bolak-balik dari Jakarta ke Cikarang,” ujarnya.

Pembangunan hunian baru akan memakan waktu 6 hingga 8 bulan dan serah terima bisa dilaksanakan satu bulan kemudian. Total nilai pembangunan kurang lebih Rp. 15 M- Rp 20 M. Pemasaran hunian yang diberi nama Alam Indah Permai ini akan dilakukan Desember mendatang.

Biasanya yang membeli hunian murah adalah pekerja yang berpenghasilan Rp 1,5 juta - Rp 3 juta per bulan, dan sudah berkeluarga. Hanya dengan uang muka Rp 3 juta – Rp 5 juta, pekerja bisa langsung miliki unit tersebut.

Menurut Suparlan, masyarakat sudah tidak ragu lagi untuk mempunyai hunian ditengah kawasan industri. Apalagi kawasan industry di Cikarang dan Karawang sudah sangat baik infrastrukturnya. “Dulu ada yang beranggapan beli rumah di sini tidak memiliki nilai investasi, tapi sekarang justru kebalikannya. Banyak peritel dan pengembang yang melirik kawasan ini. Hal ini membuktikan bahwa kawasan ini cukup potensial,” ucap Suparlan.

Sementara itu, Anton Sitorus Kepala Riset Jones Lang LaSalle menyatakan keyakinannya bahwa kenaikan property di Cikarang dan Karawang tiap tahun bisa mencapai 15% hingga 20%. Tak heran, banyak pengembang kecil yang tergiur untuk membangun hunian murah. Tapi, kata Anton, pengembang kecil harus bersaing dengan pengembang besar yang kini juga mulai melirik pasar menengah bawah.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Distribution Planning (SCMDP) Supply Chain Management Principles (SCMP)

[X]
×