kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.922   8,00   0,05%
  • IDX 7.199   58,54   0,82%
  • KOMPAS100 1.106   11,37   1,04%
  • LQ45 878   11,64   1,34%
  • ISSI 221   1,06   0,48%
  • IDX30 449   6,23   1,41%
  • IDXHIDIV20 540   5,82   1,09%
  • IDX80 127   1,42   1,13%
  • IDXV30 134   0,44   0,33%
  • IDXQ30 149   1,71   1,16%

Air Asia Indonesia (CMPP) Proyeksikan pendapatan Melesat 500% Hingga Akhir Tahun Ini


Rabu, 21 Desember 2022 / 19:04 WIB
Air Asia Indonesia (CMPP) Proyeksikan pendapatan Melesat 500% Hingga Akhir Tahun Ini
ILUSTRASI. Air Asia Indonesia (CMPP) kinerja cemerlang perseroan di sepanjang Januari-September 2022. ANTARA FOTO / Irwansyah Putra/rwa.


Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten maskapai penerbangan, PT Air Asia Indonesia Tbk (CMPP) memproyeksikan angka pendapatan selama 2022 dapat melesat hingga 500% dibandingkan realisasi tahun 2021. Optimisme itu didasari oleh kinerja cemerlang perseroan di sepanjang Januari-September 2022. 

Presiden Direktur Air Asia Indonesia Veranita Yosephine Sinaga menjelaskan, recovery travel menjadi salah satu pendorong laju bisnis perseroan hingga kuartal III-2022. Walhasil, CMPP berhasil membuka kembali rute lama dan menerbangkan sejumlah rute baru, baik di segmen domestik maupun internasional. 

Beberapa rute baru domestik yang diluncurkan Air Asia Indonesia antara lain, rute Bandung-Medan, Balikpapan-Denpasar, Aceh-Medan, Jakarta-Silangit, dan juga Medan-Bali. 

Baca Juga: Stakeholder Penerbangan Dukung Bandara Kualanamu Jadi Hub Internasional di ASEAN

"Ini didukung oleh kondisi yang kondusif dengan adanya pembukaan border pembatasan internasional dan juga dihilangkannya pembatasan dari persyaratan-persyaratan penerbangan," jelas Veranita, dalam Paparan Publik Virtual, pada Rabu (21/12). 

Pemerintah dinilai memiliki andil besar dalam pemulihan segmen penerbangan internasional, termasuk dengan dibukanya kembali 15 international airport, sehingga berhasil menumbuhkan porsi penerbangan internasional perseroan. 

"Pembukaan border pembatasan itu diikuti oleh recovery pertumbuhan permintaan yang bertahap di segmen internasional. Di mana pada periode sekarang Air Asia Indonesia berhasil mencatatkan pemulihan split dari kapasitas di kuartal IV-2022, 62% internasional 38% domestik," jelas dia. 

Penghilangan sejumlah persyaratan penerbangan juga menjadi katalis positif lain bagi kinerja CMPP tahun ini. Perubahan tersebut mampu mendorong performa perseroan, termasuk pertumbuhan demand pasar yang signifikan dari tahun sebelumnya. 

Baca Juga: Bisnis Angkutan Udara Mulai Lepas Landas, Bandara Soekarno-Hatta Tersibuk se-ASEAN

Berdasarkan materi paparan publik, selama tahun 2022 ini CMPP sudah menerbangkan sebanyak 33 rute, yang meliputi 17 berupa rute domestik dan 16 rute internasional. Faktor muat penumpang (passenger load factor) berhasil tumbuh 18% year on year menjadi 78,5% hingga November 2022. 

Dari sisi jumlah penumpang, secara total CMPP telah menerbangkan sebanyak 2,9 juta penumpang, termasuk penumpang domestik dan internasional. 

Penambahan rute penerbangan selama 2022 sejalan dengan penambahan armada pesawat Air Asia Indonesia. CMPP berhasil menerbangan 16 armada pesawat dari total 23 armada yang dimiliki. Sedangkan pada periode yang sama tahun lalu, pihaknya hanya menerbangkan sebanyak 8 armada pesawat. 

"Harapannya dengan penambahan kapasitas yang sangat signifikan, revenue juga akan mengikuti untuk miliki pertumbuhan signifikan," sebutnya. 

Hingga September 2022, CMPP tercatat membukukan pendapatan sebesar 2,50 triliun. Angka ini melesat signifikan 415% daripada pendapatan per September 2021 yang senilai Rp 488 miliar. 

 

Sedangkan dari sisi EBITDA terpantau masih minus Rp 718 miliar. Angka ini meningkat dari sebelumnya Rp 683 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya. 

"Kami proyeksikan di 2022 dengan pertimbangan tiga bulan (Q4 2022) dan high demand di periode Natal dan Tahun Baru (Nataru) sekitar 500% dibandingkan periode sama 2021. Dari sisi EBITDA masih ada kerugian karena kapasitas yang belum maksimal," ujar Veranita. 

Hingga September 2022, CMPP tercatat membukukan rugi tahun berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk mencapai Rp 1,64 triliun. Masih lebih tinggi dari sebelumnya Rp 1,48 triliun per September 2021. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×