kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Stakeholder Penerbangan Dukung Bandara Kualanamu Jadi Hub Internasional di ASEAN


Rabu, 21 September 2022 / 17:30 WIB
Stakeholder Penerbangan Dukung Bandara Kualanamu Jadi Hub Internasional di ASEAN
National Seminar on Kualanamu as an International Hub in ASEAN: Challenges and Realization, di Medan, Selasa (20/9).


Reporter: Vina Elvira | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - MEDAN. Pengelola Bandara Internasional Kualanamu (KNO), PT Angkasa Pura Aviasi (APA) punya ambisi untuk menjadikan bandara yang berlokasi di Deli Serdang Sumatera Utara ini menjadi hub internasional di barat Indonesia. Keinginannya itu turut didukung oleh para pelaku industri aviasai Tanah Air. 

CEO Indonesia AirAsia, Veranita Yosephine Sinaga mengatakan, bandara Kualanamu berada di lokasi yang sangat tepat untuk menjadi international hub. Kehadiran Kualanamu berpotensi menjadi hub internasional berikutnya setelah Singapura dan Kuala Lumpur yang selama ini telah menjadi hub utama di kawasan Asia Tenggara.

"Selama ini Indonesia AirAsia telah menghubungkan Kualanamu dengan berbagai destinasi internasional di Malaysia, Singapura dan Thailand. Selanjutnya kami akan mennyasar potensi pengembangan ke pasar internasional lainnya," kata Veranita saat menjadi pembicara dalam acara National Seminar on Kualanamu as an International Hub in ASEAN:Challenges and Realization, di Medan, Selasa (20/9).

-- CEO Indonesia AirAsia, Veranita Yosephine Sinaga di Medan, Selasa (20/9). --

Baca Juga: Bandara Kualanamu Jadi International Hub, Air Asia Tambah Rute internasional Baru

Vera menambahkan, untuk mewujudkan bandara Kualanamu sebagai international hub diperlukan kolaborasi dari berbagai pihak dan Indonesia AirAsia siap mendukung Angkasa Pura Aviasi untuk mewujudkan visinya bersama semua stakeholder penerbangan di KNO.

Presiden Direktur PT Lion Group Indonesia Daniel Putut Kuncoro mengungkapkan, Kualanamu sudah menjadi salah satu bandara yang melayani jemaah umroh ke Arab Saudi. Ini menjadi bukti bahwa sebenarnya Kualanamu mempunyai kemampuan dan kapasitas menjadi international hub.

Sementara itu, Presiden Direktur Garuda Indonesia untuk wilayah Sumatera, Ngakan Putu Septigraha mengatakan, tantangan yang dihadapi oleh Medan dan Bandara Kualanamu untuk bisa menarik warga asing masuk ke Indonesia adalah dengan menyiapkan infrastruktur yang baik di dalam bandara itu sendiri.

Infrastruktur tersebut bisa dari sisi keamanan dan kenyamanan, yang menurut Ngakan dua hal itu sudah menjangkau banyak aspek.

“Dari Garuda, bagaimana pihak airport atau bandara itu sendiri menyiapkan infrastrukturnya itu baik. Dari sisi safety, maupun dari kenyamanan buat pelanggan atau customer, itu aja,” kata Ngakan.

Pengamat industri penerbangan, Alvin Lie mengungkapkan, persentase warga negara Indonesia (WNI) yang berangkat ke luar negeri dari Bandara Kualanamu lebih besar daripada warga negara asing (WNA) yang datang ke Indonesia melalui Bandara Kualanamu.

Namun, menurut pengamatan Alvin Lie, kondis tersebut tidak hanya terjadi di Bandara Kualanamu saja, tapi hampir semua bandara di Indonesia, kecuali Bandara I Gusti Ngurah Rai di Denpasar, Bali.

Baca Juga: Targetkan Rute Penerbangan ke India, Bandara Kualanamu ingin jadi Hub Internasional

“Statistik dari 2015 hingga 2022, dan pertengahan tahun, Medan ini trafik internasionalnya terbesar ketiga di Indonesia setelah Soekarno-Hatta dan I Gusti Ngurah Rai. Yang menarik adalah jumlah penumpang yang keluar masuk Medan ini selama kurun 7 tahun itu sekitar 10 juta. Tapi persentasenya itu 80% adalah WNI. WNA nya hanya 20%, dan ini terjadi tidak hanya di Medan, hampir semua Bandara di Indonesia kecuali Bandara I Gusti Ngurah Rai di Denpasar,” tambahnya.

Dengan pola keluar masuk penumpang pesawat tersebut, Alvin mengatakan bandara-bandara di Indonesia memfasilitasi orang-orang Indonesia sendiri untuk keluar negeri, tapi belum berhasil mengundang warga negara asing untuk masuk ke Indonesia.

Untuk itu, kerja sama yang dilakukan oleh Angkasa Pura dengan GMR Group adalah langkah tepat agar warga negara asing, khususnya India tertarik masuk ke Indonesia. Sebab GMR Group memiliki akses yang besar untuk bisa masuk ke India, negara yang memiliki populasi besar dan padat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Mastering Financial Analysis Training for First-Time Sales Supervisor/Manager 1-day Program

[X]
×