Reporter: Harry Muthahhari | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT AirAsia Indonesia Tbk (CMPP) sepanjang tahun 2018 mencatat pertumbuhan penumpang 13% dari 4,63 juta penumpang menjadi 5,24 juta penumpang. Kenaikan itu salah satunya didorong adanya kenaikan kapasitas dari 5,55 juta kursi menjadi 6,41 juta kursi.
Jika dilihat dari sisi tingkat keterisian atau load factor sendiri di tahun 2018, AirAsia Indonesia mengalami sedikit penurunan. Pada tahun 2017 tingkat keterisian sebesar 84% turun menjadi 82%. Sepanjang tahun 2018, AirAsia Indonesia telah menambah sembilan unit armadanya.
Direktur Utama AirAsia Indonesia Dendy Kurniawan mengatakan untuk tahun ini pihaknay menargetkan jumlah penumpang tumbuh 15%. “Strategi kami tahun ini adalah ekspansi,” katanya kepada Kontan.co.id pada Minggu (25/3).
Salah satu ekspansinya dengan mengembangkan jaringan penerbangan domestik dan internasional dengan mengandalkan hub baru di Lombok. Harapannya, hub di Lombok bakal semakin memperkenalkan destinasi wisata.
Untuk melengkapi hub baru di Lombok itu, AirAsia Indonesia tahun ini bakal menambah lima unit pesawat Airbus A320 lagi. Adanya pesawat baru bakal meningkatkan jumlah penerbangan yang pada tahun 2018, AirAsia Indonesia mencatat sebanyak 35.627 penerbangan.
Tahun ini, AirAsia Indonesia optimis bisa mencatat laba. Di awal tahun ini, Dendy juga mengaku memperoleh lonjakan permintaan pesawat lebih baik ketimbang awal tahun lalu. Sepanjang 2018, AirAsia Indonesia mencatat seat load factor sebanyak 81%.
Catatan Kontan.co.id, dari sisi kinerja keuangan, AirAsia Indonesia menargetkan pendapatan di tahun 2019 berada di kisaran Rp 6,5 triliun hingga Rp 7 triliun. Sedangkan untuk target laba bersih berada pada kisaran Rp 200 miliar hingga 250 miliar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News