kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.806.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.585   -5,00   -0,03%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Airlangga: Harga Mobil Listrik Kini Semakin Terjangkau


Senin, 02 Desember 2024 / 16:39 WIB
Airlangga: Harga Mobil Listrik Kini Semakin Terjangkau
ILUSTRASI. Saat ini harga mobil listrik sudah mulai terjangkau dan bersaing dengan kendaraan yang masih berbahan bakar fosil.. ANTARA FOTO/Sulthony Hasanuddin/YU


Sumber: Kompas.com | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarato menyatakan bahwa saat ini harga mobil listrik sudah mulai terjangkau dan bersaing dengan kendaraan yang masih berbahan bakar fosil.

Kondisi tersebut seiring insentif yang diberikan pemerintah RI, seperti pembebasan Pajak Penjualan atas Barang Mewah (PPnBM) dan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) untuk mobil dengan TKDN 40 persen ke atas sebesar 10 persen.

“Makin lama makin banyak dan harganya makin bersaing. Ini penting guna mengurangi emisi karbon terutama Indonesia sudah berkomitmen untuk berkontribusi,” ungkapnya di ICE BSD City, Tangerang, Minggu (1/12/2024).

Baca Juga: Airlangga Hartarto Beri Peringatan Produsen Mobil Listrik BYD, Apa yang Terjadi?

Namun, program ini memiliki batas waktu dan dijadwalkan berakhir pada akhir tahun. Keberlanjutan insentif masih menjadi tanda tanya, karena keputusan mengenai perpanjangan akan bergantung pada evaluasi dampaknya terhadap harga jual kendaraan dan pasar otomotif.

“Belum dibahas tapi untuk otomotif sedang dilihat realiasinya. Tentu buat mobil listrik harganya harus lebih kompetitif dulu karena kalau tidak maka tak bersaing karena konsymen tidak memilih,” tambahnya kemudian.

Sementara itu terkait insentif mobil hybrid, dirinya enggan berkomentar. Terlebih saat ini negara memang lebih fokus untuk mengembangkan kendaraan listrik.

Baca Juga: Pemilik Mobil Tesla Ini Terkejut dengan Tagihan Perbaikan Mahal Akibat Kebocoran Oli

“Yang penting buat dulu, jangan nanya insentif terus. Negara butuh pendapatan dan kita sudah sering memberi fasilitas pada sektor otomotif termasih PPnBM DTP,” tegasnya.

Perpanjangan program pun dikabarkan bakal dibicarakan karena dinilai efektif. Oleh sebab itu, Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian berkoordinasi dengan sejumlah instansi termasuk Kementerian Keuangan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU

[X]
×