kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45920,31   -15,20   -1.62%
  • EMAS1.345.000 0,75%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ajak murid se-Indonesia belajar bersama melalui MejaKita


Selasa, 21 Januari 2020 / 20:41 WIB
Ajak murid se-Indonesia belajar bersama melalui MejaKita
ILUSTRASI. Aktsa menunjukan Tampilan aplikasi MejaKita. foto dokumentasi MejaKita. Ajak murid se Indonesia belajar bersama melalui MejaKita. DOK MejaKita


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Umumnya belajar kelompok kerap jadi aktivitas pelajar yang dilakukan di rumah salah satu siswa. Dahulu kerap kegiatan belajar kelompok kerap jadi wadah untuk bertukar ilmu selain bimbingan belajar di luar jam sekolah.

Kini dengan majunya teknologi, belajar bersama tak harus bertatap muka. Hanya dengan satu aplikasi satu siswa dapat bertukar catatan atau saling berbagi rumus dengan siswa lain, bahkan beda sekolah atau beda daerah secara real time.

CEO dan Founder MejaKita Naufal Aktsa Midy Efendy menceritakan platform MejaKita ada lantaran keresahannya dan 10 kawannya di bangku Sekolah Menengah Atas (SMA) perihal ketimpangan pendidikan antara daerah di Indonesia. Dari situlah lahir platform MejaKita pada 2016.

"MejaKita bukanlah platform bimbel online seperti yang lainnya, kami adalah platform diskusi antar siswa secara digital melalui aplikasi baik di Android ataupun iOS," jelas Aktsa saat dihubungi KONTAN.

MejaKita memiliki beberapa fitur yaitu Diskusi PR, Berbagi Catatan, Latihan Soal, Materi Belajar, Belajar Bersama dan Rumus. Dari beberapa fitur tersebut hanya dua yang diberlakukan monetisasi oleh MejaKita.

Untuk fitur Diskusi PR user MejaKita cukup merogoh kocek maksimal Rp 3.000 untuk satu soal dengan empat sub bab pertanyaan. Sedangkan fitur Berbagi Catatan, siswa hanya perlu membayar Rp 1.000 saja untuk tiap catatan.

Keuntungan yang diperoleh siswa yang melakukan diskusi di MejaKita ialah mereka bisa mendapat penghasilan dari pertanyaan yang mereka jawab atau catatan yang dibagikan. Untuk catatan, siswa wajib mengunggah minimal 2 bagian foto catatan mereka dan secara otomatis catatan akan tersimpan di MejaKita.

"Kalau siswa lempar pertanyaan nanti ada katakan tiga siswa yang bantu menjawab, nah si penanya bisa milih mana jawaban yang akan dia pakai nah uang akan masuk ke penjawab yang jawabannya dipilih," jelas Aktsa.

Untuk sistem pembangian baik Berbagi Catatan dan Diskusi PR, MejaKita menerapkan 80% akan masuk ke penjawab dan 20% ke MejaKita. Saat ini ada 14.000 pengguna MejaKita yang tersebar di 223 kota di Indonesia. Pengguna terbesar adalah pelajar SMA dengan Jakarta dan Jawa Timur jadi daerah terbanyak user MejaKita.

Dari total tersebut ada 114 kontributor aktif dan 2 full time tutor yang ada di MejaKita. Aktsa menerangkan perbedaan Kontributor dan user biasa ialah, Kontributor dapat mencairkan pendapatan dari ia bantu menjawab pertanyaan atau berbagi catatan secara tunai.

Masa ramai kunjungan dan pertanyaan masuk ke MejaKita disampaikan Aktsa saat mendekati ujian semester. Sehari bisa sampai ratusan pertanyaan masuk jika mendekati ujian.

Sedangkan user biasa hanya mampu mentranfer pendapatannya dalam bentuk MejaKoin. Untuk jadi Kontributor di MejaKita siswa perlu melakukan pendaftaran yang nantinya akan diseleksi oleh tim MejaKita.

"Ada dua currency di MejaKita, yaitu MejaCash dan MejaKoin. Tiap awal daftar user diberikan 1000 MejaKoin, setara Rp 10.000," tambahnya.

Saat ini Aktsa mengungkapkan memang belum ada funding masuk ke MejaKita. Namun ia memiliki funding internal yaitu dengan mendirikan MejaKerja yang memiliki target para perusahaan.

"Nah perusahaan harus training pegawai baru atau pegawai lama. Biasanya kan offline, nah kita aka sediakan training melalui MejaKerja dengan digital apps MejaKerja. Bagian dari HR manajemen sistem, coporate sosial media dan training. Sejak 2018 revenue MejaKerja jadi menghidupi MejaKita," ungkap Aktsa.

Sayang berapa klien MejaKerja saat ini ia belum dapat menyampaikan. Mengenai funding, MejaKita disebut Aktsa sangat terbuka jika ada investor yang ingin masuk selam sejalan dengan visi misi MejaKita.

Hingga akhir tahun 2020 ini Aktsa menargetkan MejaKita mampu gaet 20.000 user siswa di Seluruh Indonesia, serta menambah full time tutor menjadi 10 orang.

Ia berharap setidaknya ada satu mahasiswa dari Universitas terkemuka yang tergerak memajukan dunia pendidikan di Indonesia dan tertarik bergabung dengan MejaKita.

Lantaran Ia masih aktif sebagi mahasiswa semester satu di Universitas di Australia, Aktsa akui bahwa saat ini pembagian waktu cukup menjadi PR baginya. Terlebih belum ada funding yang dari investor yang masuk ke platform unik yang pertemukan siswa antar daerah ini.

"Tantangan SDM ada karena funding juga belum ada, kita masih gunakan revenue MejaKerja adik MejaKita buat menghidupi MejaKita," jelasnya.

Fokus tahun ini MejaKita ingin melakukan redesign aplikasi MejaKita dan mulai membangun komunitas offline MejaKita. Recananya paling lambat awal kuartal kedua tahun ini rencana tersebut rampung.

"Kalau fitur kami sudah full fill dari visi kita, hanya redesign di iOS dan Android. Dan satu kami bukanlah bimbel online tapi ruang diskusi siswa dari SD sampai Kuliah," imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP) Negosiasi & Mediasi Penagihan yang Efektif Guna Menangani Kredit / Piutang Macet

[X]
×