kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Ajukan Joint Study, Pertamina Bidik Cadangan Minyak di Natuna


Jumat, 03 Februari 2023 / 20:13 WIB
Ajukan Joint Study, Pertamina Bidik Cadangan Minyak di Natuna
ILUSTRASI. Sumur eksplorasi Pertamina Hulu Energi (PHE).


Reporter: Arfyana Citra Rahayu | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan PT Pertamina sedang membidik salah satu lapangan dengan cadangan minyak cukup besar di wilayah Natuna. Kabarnya, Pertamina akan segera mengajukan studi bersama atau joint study di lapangan tersebut. 

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi (Migas) Kementerian ESDM, Tutuka Ariadji menjelaskan Natuna memiliki cadangan minyak dan gas bumi cukup besar. Salah satu wilayah yang dibidik Pertamina adalah Arwana. 

Asal tahu saja Blok East Natuna akan dibagi menjadi tiga wilayah kerja atau WK yakni WK Arwana-Barakuda, WK Paus, dan WK D-Alpha sebagai lapangan migas terbesar. 

“Natuna dibagi jadi tiga, yang atas itu ada Arwana. Pertamina tetap di situ. Mereka mau joint study ada potensi minyak,” ujar Tutuka di temui di Gedung Kementerian ESDM, Jumat (3/2). 

Baca Juga: Soal Evaluasi Peraturan Gas Murah, Dirjen Migas: Tidak Ada Rencana Naikkan Harga Gas

Tutuka mengakui cadangan minyak di Arwana cukup besar. Namun sayang, dia tidak bisa memerinci berapa angka pasti potensi minyak di sana. 

“Sumber daya gede sih, kan termasuk besar. Namun angkanya belum bisa disampaikan,” kata Tutuka. 

Dia menyampaikan, pada semester I 2023 Pertamina akan mulai memproses struktur Arwana untuk dikembangkan melalui pengajuan joint study kepada pemerintah. 

Sebagai tambahan informasi, melalui publikasi yang disampaikan Kementerian ESDM pada 2016, Blok East Natuna memiliki 2 level di mana level atas merupakan gas dan level bawah adalah minyak. Adapun cadangan gas di lapangan ini sangat melimpah bahkan diperkirakan 4 kali lipat dari Blok Masela.

Adapun pada 2022 yang lalu, Kementerian ESDM menyampaikan cadangan gas di East Natuna merupakan yang terbesar di Indonesia. Potensinya mencapai 222 triliun kaki kubik (TCF). Namun demikian, kandungan CO2 pada blok tersebut mencapai lebih dari 70% sehingga yang bisa dieksploitasi kemungkinan hanya sekitar 46 TCF.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×