kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.222.000 0,41%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Akan ada insentif, Suzuki terus menggenjot ekspor


Kamis, 09 Agustus 2018 / 15:55 WIB
Akan ada insentif, Suzuki terus menggenjot ekspor
ILUSTRASI. All New Ertiga


Reporter: Eldo Christoffel Rafael | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pemerintah sedang menyiapkan insentif yang meliputi tax holiday yang lebih agresif, tax allowance dan super deduction guna mendorong ekspor, terutama dalam industri otomotif. Oleh karena itu, untuk mendukung kebijakan pemerintah, PT Suzuki Indomobil Sales (SIS) selaku Agen Pemegang Merek (APM) Suzuki berupaya terus menggenjot ekspor.

Hady Surjono Halim, Department Head of Export PT Suzuki Indomobil Motor (SIM) mengatakan, pada semester pertama 2018 ini Suzuki mencetak nilai ekspor yang positif. “Seiring dukungan pemerintah, kami berharap Suzuki dapat mempertahankan keunggulannya di pasar ekspor dengan memanfaatkan kesempatan emas ini,” kata Hady, Kamis (9/8).

Di pasar ekspor roda empat pada semester pertama 2018, Suzuki mampu meningkatkan ekspor mobil dengan jumlah 31.759 unit. Jumlah ini naik 11% dibandingkan semester pertama tahun 2017 sebanyak 28.251 unit.

Domu Arisanto, Overseas Sales & Marketing Ass to Section Head PT Suzuki Indomobil Mobil menambahkan, dengan jumlah tersebut, Suzuki telah mengekspor produk-produk Suzuki ke 47 negara yang meliputi Thailand, Filipina, Vietnam, Pakistan, Chile, Peru, Bolivia, Kostarika, Honduras, Kolombia, Panama, dan lainya.

“Target kami ada penambahan negara ekspor menjadi sebanyak 51 negara di tahun ini,” kata Domu, Kamis (9/8).

Bila diperinci, ekspor Suzuki yang terdiri dari mobil utuh (completely built up/CBU) dan mobil terurai (completely knock down/CKD) sebanyak 14.479 unit pada semester I  2018. Jumlah ini meningkat 13,8 % dibandingkan dengan 2017 yang hanya sebanyak 12.723 unit. Sedangkan ekspor kendaraan dalam bentuk terurai (CKD) Suzuki juga naik tajam, sebesar 17.280 unit atau naik 11,3 % dari periode sama tahun sebelumnya sebesar 15.528 unit.

Dari ekspor CBU, Suzuki APV menjadi model yang paling banyak diekspor, yakni sebanyak 8.080 unit pada semester pertama 2018. Akan tetapi dari ekspor CBU, Suzuki New Ertiga mencetak lonjakan ekspor tertinggi hingga 37 % pada semester pertama 2018.

Jika semester pertama tahun 2017 Suzuki berhasil mengekspor Suzuki New Ertiga sebanyak 4.671 unit, kali ini ekspor Suzuki New Ertiga menyentuh 6.399 unit pada semester pertama 2018. Dari total keseluruhan ekspor, Suzuki New Ertiga pada semester pertama tahun 2018 berkontribusi sebesar 25,5 %. Setelah Suzuki All New Ertiga diluncurkan secara global pada bulan April lalu, rencananya Suzuki akan mengekspor Suzuki All New Ertiga ke 29 negara mulai bulan September 2018 sesuai dengan arahan dari Suzuki Motor Corporation (SMC).

Sedangkan untuk ekspor CKD, Suzuki Karimun Wagor R mencetak lonjakan tertinggi hingga 35 % pada semester pertama 2018. Pada semester pertama tahun 2018, Suzuki berhasil mengeskpor Karimun Wagon R sebanyak 14.640 unit.

Seiring dengan tumbuhnya ekspor, kebutuhan akan ekspor komponen untuk fasilitas manufaktur Suzuki diluar negari juga naik. Pada semester pertama 2018 ini, kenaikannya sebesar 6% yaitu sebanyak 246.232 unit (pieces) dibanding tahun lalu yang hanya 232.439 unit. Tercatat sebanyak 91 distributor Suzuki di global menjadi tujuan ekspor komponen yang mencakup 78 negara.

Sedangkan dii pasar ekspor roda dua, performa Suzuki lebih unggul dari tahun sebelumnya. Kontribusi ekspor Suzuki roda dua tumbuh hingga 28,5% pada semester pertama 2018 dengan jumlah 72.286 unit ke 36 negara dari target 38 negara.

Domu menambahkan, penjualan ekspor sepeda motor tahun 2018 adalah 151.772 unit. “Target ini naik 34% dari hasil 2017 yang sebesar 113.185 unit, dan ini sebenarnya juga terus meningkat dari 2016,” kata Domu, Sabtu (9/8).

Kontribusi terbesar produk ekspor sepeda motor diraih oleh Suzuki New Satria sebesar 15.720 unit yang tumbuh 424 % dibanding semester pertama 2017 sebesar 3.000 unit. Kemudian disusul oleh GSX-R150 dengan total penjualan sebanyak 3.227 unit atau naik sebesar 106% dibandingkan semester pertama 2017 yang hanya 1.568 unit.

Kenaikan ekspor sepeda motor memberikan dampak langsung terhadap ekspor komponen yang meraih hasil positif. Ekspor komponen secara keseluruhan berhasil tumbuh hingga 3% yaitu sebanyak 46.920 unit dibandingkan dengan semester pertama 2017 yang hanya 45.480 unit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×