Reporter: Vina Elvira | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Akasha Wira International Tbk (ADES) membidik pertumbuhan pendapatan dan laba sekitar 15% di tahun ini. Manajemen ADES optimistis dapat menorehkan kinerja yang lebih baik lagi seiring dengan upaya pemerintah dalam menanggulangi pandemi Covid-19.
"Dengan membaiknya penanganan pandemi dan dimulainya vaksinasi kami optimis tahun ini lebih baik dari tahun lalu," ungkap Direktur Akasha Wira International, Wisnu Adjie saat dihubungi Kontan.co.id, Kamis (27/5) lalu.
Seperti diketahui, kinerja ADES di sepanjang tahun 2020 cukup tertekan akibat pandemi Covid-19. Adjie berujar, penerapan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) sebagai upaya pemerintah dalam menangani pandemi, turut memangkas penjualan air minum dalam kemasan (AMDK) yang diproduksi ADES di tahun lalu.
Kata Adhie, tak sedikit dari pengelola hotel, restoran, dan kafe (HOREKA) yang terpaksa menutup operasional bisnis mereka sejak tahun lalu. Hal itu sontak berdampak terhadap menurunnya permintaan AMDK pada jenis tertentu yang berpengaruh terhadap kinerja penjualan ADES.
Baca Juga: Selama Ramadan dan Idul Fitri, produsen AMDK optimistis permintaan akan meningkat
Selain itu, pembatasan aktivitas di luar rumah juga turut membuat sektor usaha lainnya seperti perkantoran dan pabrik mengurangi kegiatan mereka di dalam lingkungan kantor, yang menyusul lahirnya kebijakan work from home (WFH) atau bekerja dari rumah.
"Masyarakat mengurangi kegiatan luar rumah dan perjalanan antar kota sehingga konsumsi AMDK botol turun," sebut Adhie.
Namun sayang, Adhie tidak merinci berapa tepatnya penurunan permintaan yang terjadi pada AMDK botol. Di tahun 2020 ADES membukukan penurunan penjualan neto sebesar 11,94% yoy menjadi Rp 673,36 miliar. Sedangkan di tahun 2019, ADES masih mampu meraup penjualan hingga Rp 764,70 miliar.
Mengutip laporan keuangan perseroan, penurunan penjualan neto ADES terjadi akibat susustnya penjualan air minum dalam kemasan (AMDK) sebesar 27,65% yoy menjadi Rp 363,37 miliar.
Namun, tambah Adhie, kinerja ADES di tahun lalu masih terdongkrak oleh penjualan produk kosmetik yang berhasil terkerek hingga 18,11% yoy. Penjualan produk kosmetik ADES tercatat tumbuh menjadi Rp 309,99 miliar sedangkan di tahun sebelumnya hanya senilai Rp 262,44 miliar.
"Fokus pemasaran dialihkan antara lain pada memenuhi kebutuhan konsumen akan perawatan rambut yang berkualitas tapi dapat dilakukan sendiri di rumah atau do it yourself (DIY)," jelas Adhie.
Meskipun mencatatkan penurunan kinerja dari segi penjualan neto, ADES masih mampu membukan pertumbuhan dari segi torehan laba. Adhi bilang, hal itu karena ADES telah melakukan sejumlah langkah strategis untuk mempertahankan posisi keuangan mereka di tengah gempuran pandemi Covid-19.
"Menahan laju penurunan sales dengan memaksimalkan peluang yg ada, antara lain komunikasi lebih intens ke konsumen via media sosial, promosi dan lain-lain. Selain menunda pengeluaran yang tidak urgent dan important, produktivitas semua departemen ditingkatkan dan melakukan banyak inisiatif cost reduction serta menaikkan cost efisiensi," imbuh Adhie.
Sedikit informasi, ADES berhasil mengantongi laba tahun berjalan sebesar Rp 135,78 miliar di tahun 2020. Angka itu tumbuh signifikan 61,87% dari realisasi di tahun sebelumnya sebesar Rp 83,88 miliar.
Selanjutnya: Simak kinerja Akasha Wira International (ADES) di tahun 2020
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News