Reporter: Ratih Waseso | Editor: Yudho Winarto
Kemudian vaksin ketiga ialah vaksin Cansino dari China. Vaksin ini memiliki rezim yang berbeda dari vaksin Sinovac yaitu hanya satu kali dosis suntikan. Komitmen sudah didapatkan dengan pihak Cansino.
"Di mana 3 juta dosis mereka akan delivery antara bulan Juli sampai September 2021. Kemudian akan ada 2 juta dosis lagi di Q4 2021 sehingga totalnya dari Cansino kita akan dapat sekitar 5 juta dosis," ujarnya.
Maka, total supply vaksin untuk vaksinasi gotong royong ialah sekitar 35 juta dosis vaksin. Mekanisme pelaksanaan vaksinasi gotong royong ialah berkerjasama dengan Kadin untuk proses registrasinya.
Korporasi yang akan terlibat nanti dalam vaksin ini akan mendaftarkan jumlah karyawan dan juga anggota keluarganya lewat Kadin. Data nanti akan diserahkan ke Kementerian Kesehatan untuk keperluan penentuan kebijakan seperti masalah harga vaksin dan juga harga dari layanan vaksinasinya.
Baca Juga: Bio Farma masih tunggu bibit vaksin Merah Putih dari lembaga pengembang
Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pihaknya masih menunggu pihak BUMN dan Kadin untuk penentuan jumlah dan harga vaksin yang digunakan untuk vaksinasi gotong royong.
"Begitu Pak Kepala Kadin dan Menteri BUMN sepakat mengenai jumlah dan harga, ini kan perlu kesepakatan. Jadi saya akan sulit misal kalau datang satu tapi satunya nggak setuju, nggak bisa. Kalau misalnya dua pihak sudah sepakat tidak lebih dari 2 hari, kita pasti akan keluarkan harga dan jumlahnya," kata Budi.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News