kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Akibat pandemi corona (Covid-19), ATIC perketat cashflow dan mengkaji alokasi capex


Rabu, 13 Mei 2020 / 16:15 WIB
Akibat pandemi corona (Covid-19), ATIC perketat cashflow dan mengkaji alokasi capex
ILUSTRASI. PT Anabatic Technologies (Perseroan) Tbk. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/28/11/2019


Reporter: Amalia Fitri | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Perusahaan teknologi, PT Anabatic Technologies Tbk (ATIC) menyebutkan pandemi COVID-19 dinilai tidak memberikan efek penurunan berarti pada kinerja perusahaan. Namun demikian, pihaknya tetap menjalankan sistem tight cash flow policy untuk memastikan perusahaan tetap stabil mengingat kondisi ekonomi yang tidak menentu selama masa pandemik COVID-19.

"Perseroan belum dapat memberikan informasi terkait kinerja kuartal I 2020, karena masih dalam proses finalisasi namun secara operasional, Perseroan tidak melihat adanya indikasi penurunan yang berarti," jelas Camelia Suryana Bong, Sekretaris Perusahaan ATIC, kepada Kontan, Rabu (13/5).

Baca Juga: Anabatic (ATIC) siap pinjamkan gedung untuk dijadikan tempat isolasi pasien covid-19

Lebih jauh, dengan adanya sistem tight cash flow policy tersebut, ATIC juga masih mengkaji kembali anggaran capex yang sebelumnya ditetapkan sekaligus memastikan ketersediaan dana operasional perusahaan.

Camelia melanjutkan, saat ini ATIC menjalankan empat strategi bisnis saat menghadapi masa pandemi, salah satunya mulai menyasar pasar baru yang lebih relevan dengan kondisi PSBB termasuk diantaranya dengan teknologi berbasis komputasi awan (cloud).

"Selain itu juga kami meningkatkan kemampuan individu dan kelompok dalam perusahaan terkait penggunaan sistem kolaborasi online agar tetap dapat memberikan output yang baik di saat WFH. Serta melakukan pertemuan secara online dengan pelanggan sehingga monitoring prospek-prospek yg ada tetap terjaga dengan baik," lanjutnya.

Baca Juga: Update Corona di Indonesia, Rabu (13/5): 15.438 kasus, 3.287 sembuh, 1.028 meninggal

ATIC sendiri tercatat belum membagikan laporan keuangan periode tahun 2019 dan kuartal I 2020. Berdasarkan laporan keuangan kuartal III 2019, ATIC membukukan penurunan total laba bersih periode berjalan 56,10% secara tahunan (yoy) menjadi Rp 7,44 miliar di kuartal III-2019. Padahal pada kuartal III-2018 perusahaan bisa membukukan total laba bersih berjalan sebesar Rp 16,95 miliar. 

Kerugian tersebut tercatat naik 116,5% dari posisi rugi Rp14,42 miliar. Kemudian laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada kepentingan non pengendali tercatat sebesar Rp38,67 miliar atau naik 23,24% yoy.  Sementara itu, ATIC mengantongi pendapatan Rp3,95 triliun pada kuartal III 2019. Adapun target pendapatan ATIC pada 2019, dipasang di angka Rp6,1 triliun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×