kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45933,03   5,39   0.58%
  • EMAS1.320.000 -0,38%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Akibat pandemi virus corona, Cardig Aero (CASS) bukukan rugi bersih Rp 7,14 miliar


Senin, 24 Agustus 2020 / 20:58 WIB
Akibat pandemi virus corona, Cardig Aero (CASS) bukukan rugi bersih Rp 7,14 miliar
ILUSTRASI. PT Cardig Aero Service Tbk (CASS)


Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Cardig Aero Services Tbk catatkan penurunan kinerja selama 6 bulan pertama tahun ini. Penurunan kinerja tersebut disebabkan pada kuartal II volume penerbangan turun drastis akibat pandemi virus corona.

Direktur Cardig Aero Service Sutji Relowati Rahardjo menjelaskan penurunan kinerja selama semester I kemarin murni akibat dampak pandemi virus corona. Lanjutnya, pada kuartal I-2020 perusahaan mencatatkan pendapatan sebesar Rp 500,4 miliar atau hanya turun 2,9% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya Rp 515,1 miliar. Sedangkan sampai dengan semester I pendapatan perseroan hanya mencapai Rp 707,68 miliar.

Padahal, perusahaan mengharapkan jika tidak ada pandemi virus corona perolehan kurang lebih double dari kuartal I. Hanya saja, realisasinya hanya Rp 707,68 miliar karena disebabkan dampak pandemi yang muncul sejak pertengahan Maret sehingga kuartal II menerima dampak penuh dari pandemi ke dalam industri aviasi.

Kemudian, dari sisi EBIT pada kuartal I mencapai Rp 89,2 miliar yang mana tumbuh positif 10,6% secara YoY. Selanjutnya, EBITDA mencapai Rp 115,8 miliar yang juga positif yaitu 14,9% YoY.

Baca Juga: Kelola Bandara Komodo, Cardig Aero Services (CASS) siapkan capex Rp 1,20 triliun

"Jadi sebenarnya kuartal I momentum pertumbuhan yang sangat baik di CAS Group. Sayangnya, dampak pandemi muncul di kuartal II sehingga selama selama semester I-2020 EBIT dan EBITDA walau masih postif, tetapi jika dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu ada gap akibat penurunan pendapatan yang tidak terkompensasi dengan penurunan biaya operasional," paparnya saat paparan publik virtual, Senin (23/8).

Karenanya, pihaknya mengaku kuartal II merupakan situasi yang sangat sulit yang mana jumalh penerbangan hanya 6% - 7%.

Tercatat selama semester I, pendapatan emiten berkode saham CASS di Bursa Efek Indonesia (BEI) ini sebesar Rp 707,68 miliar atau turun 32,08% dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 1,04 triliun. Sementara, bottom line CASS mencatatkan rugi bersih sebesar Rp 7,14 miliar dari periode yang sama tahun sebelumnya mencatatkan laba bersih Rp 45,3 miliar.

Dari lini usaha, bisnis inti CASS yaitu CAS Destination masih menjadi kontributor utama pendapatan sebesar Rp 594,6 miliar atau 84% dari total pendapatan CASS.

Kendati begitu, memasuki kuartal III ini pihaknya menilai sudah mulai ada perbaikan. "Jumlah penerbangan berangsur bertambah dan akan bergerak di angka 9% hingga 20%. Namun, tetap masih butuh waktu yang cukup lama untuk bisa kembali seperti sebelum pandemi," tuturnya.

Baca Juga: Cardig Aero Services (CASS) menggandeng Changi bentuk anak usaha baru

Group Head of Business Development CASS Iman Oloan Sjafar menambahkan bahwa dengan capaian tersebut perusahaan akan melakukan evaluasi untuk bisnis non inti. "Jadi yang core business akan kami pertahankan dan yang non core business akan evaluasi kalau memang saat ini baik untuk divestasi akan kami lakukan, tapi kalau waktunya belum tepat akan kami tunda divestasinya. Memang ada kemungkinan untuk yang non core business," tuturnya.

Dengan situasi yang tidak pasti ini juga, penyerapan anggaran belanja modal CASS diproyeksikan tidak akan terserap maksimal. Adapun sepanjang tahun ini, CASS menganggarkan belanja modal Rp 300 miliar.

"Kami estimasikan hanya di Rp 40 miliar dari anggaran awal Rp 300 miliar," tutup Senior Manager of Finance Reporting and Analyst CASS Ahmad Reza tanpa mengungkapkan realisasi penggunaannya sejauh ini.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Trik & Tips yang Aman Menggunakan Pihak Ketiga (Agency, Debt Collector & Advokat) dalam Penagihan Kredit / Piutang Macet Managing Customer Expectations and Dealing with Complaints

[X]
×