kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45913,59   -9,90   -1.07%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Akibat wabah korona, pebisnis hotel lempar handuk putih


Rabu, 08 April 2020 / 04:45 WIB
Akibat wabah korona, pebisnis hotel lempar handuk putih


Reporter: Amalia Fitri, Benedicta Prima, Lidya Yuniartha | Editor: Sandy Baskoro

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Bisnis perhotelan di Indonesia mulai melempar handuk putih, tanda menyerah, menghadapi pandemi korona (Covid-19). Ribuan hotel terpaksa menutup operasional untuk sementara karena korona menyebabkan tingkat okupansi merosot drastis. Penutupan tersebut bukan hanya untuk penginapan kecil, tapi juga hotel bintang lima.

Salah satunya adalah hotel bintang lima, Le Meridien Bali Jimbaran, yang sudah menutup operasional mulai 1 April tahun ini. PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk (RBMS) yang memiliki hotel tersebut melalui anak usaha PT Tiara Raya Bali International menyatakan, pembukaan kembali Le Meridien Bali Jimbaran akan terlaksana paling cepat awal Mei 2020.

Mereka akan kembali beroperasi jika virus korona sudah tertangani. Jika jumlah pasien yang terinfeksi Covid-19 terus bertambah, penutupan hotel bisa diperpanjang.

Direktur Utama PT Ristia Bintang Mahkotasejati Tbk, Richard Wiriahardja menjelaskan, penutupan sementara  ini untuk melindungi pegawai hotel dan tamu dari potensi terkena Covid-19, serta menjaga biaya operasional hotel. Sejak wabah korona, okupansi hotel ini terus menyusut.

Tingkat keterisian kamar hotel pada Januari masih berkisar 70%-97%, kemudian di Februari menjadi 52% dan kini tinggal 5%. "Kalau hotel dibuka, kamar yang terisi tamu hanya sekitar 5 sampai 6 kamar. Cost operation jauh lebih tinggi dibandingkan penutupan sementara," kata dia kepada KONTAN, kemarin.

PT Duta Pertiwi Tbk (DUTI) juga resmi menghentikan kegiatan operasional dua hotel mereka mulai Selasa (7/4). Kedua hotel tersebut adalah Hotel Le Grandeur Mangga Dua, dan Hotel Le Grandeur Balikpapan.

Bahkan, penutupan kedua hotel tersebut bersifat permanen. Pasalnya, sebelum ada korona, kinerja dua hotel tadi tidak sesuai harapan dan cenderung melemah sejak 2018. "Untuk mengurangi defisit keuangan, perusahaan melalui entitas anak yaitu PT Sinarwisata dan PT Sinarwisata Permai resmi menghentikan kegiatan operasional hotel," jelas Direktur PT Duta Pertiwi Tbk Handoko Wibowo dalam keterangan tertulis, kemarin.

>> Sebanyak 1.266 hotel di Indonesia tutup, baca halaman berikutnya




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×