Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pembangunan infrastruktur merupakan pendorong utama kenaikan harga tanah atau pun properti di suatu wilayah. Kehadiran jalan tol, akses transportasi massal, hingga fasilitas umum strategis terbukti menjadi faktor pendorong kenaikan harga di berbagai daerah.
Contoh paling nyata terlihat pada kawasan Tangerang Raya, khususnya di sekitar Ruas Tol Jakarta–Merak. Begitu akses tol terbuka, harga hunian di Alam Sutera, Gading Serpong, hingga Lippo Karawaci melonjak signifikan. Pola serupa kini terulang di kawasan-kawasan baru yang terhubung dengan proyek tol, LRT, MRT, dan kereta cepat.
Untuk mendapatkan hasil yang optimal, maka investasi properti sebetulnya harus dilakukan sebelum pembangunan proyek infrastruktur di wilayaha yang dituju rampung dilakukan. Sebab, jika infrastruktur sudah jadi, harga properti tentu akan semakin melambung.
Pengamat perkotaan, Yayat Supriatna, menilai koridor barat Jakarta akan menjadi kawasan masa depan dengan prospek investasi tinggi, aksesibilitas mudah, serta lingkungan yang masih nyaman. “Kawasan ini menarik karena harga propertinya relatif terjangkau dan nilai investasinya terus meningkat. Koridor barat juga memiliki fasilitas lengkap dan infrastruktur modern,” kata dia, belum lama ini.
Baca Juga: Akses Tol Paramount Petals Segera Jadi, Magnet Baru bagi Investasi Properti
Salah satu pembangunan infrastruktur yang disoroti Yayat di wilayah Barat Jakarta adalah akses langsung Paramount Petals ke Tol Jakarta–Tangerang KM 25. Menurutnya, keberadaan akses itu akan membuka aksesibilitas dan memudahkan mobilitas masyarakat di kawasan tersebut.
Ia bilang, infrastruktur menawarkan kenyamanan dan efisiensi waktu bagi konsumen. Sementara bagi investor, infrastruktur menjadi jaminan pertumbuhan harga dan potensi capital gain yang lebih pasti. Tak heran jika proyek infrastruktur baru langsung diikuti oleh gelombang pengembangan kawasan residensial maupun komersial.
Henry Napitupulu, Direktur Planning and Design Paramount Land mengungkapkan, pembangunan akses tol yang manelan investasi di atas Rp 250 miliar itu sudah mencapai 80% hingga akhir Agustus 2025. Konstruksi proyek yang mulai dibangun pada Juli 2024 ini ditargetkan rampung pada akhir 2025.
“Saat ini proyek memasuki tahap finishing inti. Ditargetkan akhir tahun 2025 fisik konstruksi rampung 100%, lalu dilanjutkan dengan uji kelayakan fungsi dan operasi,. Targetnya ini akan beroperasi penuh pada semester I-2026,” ungkap Henry dalam keterangannya dikutip Kamis (25/9).
Baca Juga: Paramount Land Perkuat Ekspansi Bisnis, Hadirkan Hampton Square di Gading Serpong
Secara industri, harga properti residensial pada kuartal II 2025 memang hanya tumbuh terbatas, termasuk di wilayah Jabodetabek. Namun, pembangunan akses tol akan mengecualikan kawasan Paramount Petals. Pasalnya, kenaikan harga properti di kawasan ini sudah meningkat signifikan meskipun proyek tersebut belum rampung.
Hasil survei Bank Indonesia (BI) menunjukkan Indeks Harga Properti Residensial (IHPR) pada triwulan Il 2025 yang secara tahunan tumbuh sebesar 0,90% (yoy), sedikit lebih rendah dibandingkan dengan pertumbuhan sebesar 1,07% (yoy) pada triwulan | 2025.
Akses Tol Kerek Harga Rumah
Ferry John, Direktur Penjualan dan Pemasaran Paramount Land, menegaskan bahwa jalan tol tidak hanya berfungsi sebagai sarana transportasi, tetapi juga memberi dampak positif bagi masyarakat dan wilayah sekitar.
Menurutnya, ada tiga manfaat utama kehadiran tol. Pertama, tol menarik investasi sekaligus memperlancar mobilitas, sehingga kawasan menjadi lebih mudah dijangkau dan semakin menarik bagi investor. Kedua, tol memicu pertumbuhan ekonomi lokal melalui hadirnya pusat bisnis dan fasilitas komersial baru yang menggerakkan perputaran uang di masyarakat. Ketiga, tol ikut membentuk gaya hidup, membuka peluang aktivitas baru seperti olahraga padel yang kini mulai diminati,
Ferry mencontohkan, sebelum rencana pembangunan tol diumumkan, produk Paramount Petals dipasarkan mulai Rp600 juta. Kini harga peluncuran sudah mencapai Rp2,4 miliar. Artinya, harga rumah di kawasan ini sudah naik 40%-50%. “Setelah tol beroperasi, harga properti akan naik lagi 10–15% pada tahun depan,” ujar Ferry.
Baca Juga: Paramount Terus Berinovasi Memenuhi Kebutuhan Pasar Properti
Paramount Petals merupakan kota mandiri baru seluas ±400 hektare di koridor barat Jakarta. Diperkenalkan pada 2021, Paramount Petals telah menghadirkan beragam hunian dan area komersial yang diminati masyarakat. Hingga Agustus 2025, telah dibangun 1.100 unit rumah tinggal dan ruko, dengan lebih dari 900 unit sudah diserahterimakan, serta 600 keluarga menempati klaster Aster, Canna, dan Gardenia.
Pembangunan infrastruktur menjadi prioritas utama sejak awal. Paramount Petals secara paralel menyiapkan jaringan fisik dan fasilitas kota, mulai dari ruang terbuka hijau, jalur sepeda, jogging track, sistem keamanan, hingga infrastruktur bawah tanah untuk kabel optik, listrik, air bersih, dan kolam retensi banjir.
Seiring rampungnya akses tol langsung Jakarta–Tangerang KM 25, Paramount Petals berkomitmen menghadirkan kawasan kota yang hidup dengan fasilitas publik. Selain Community Club Petals, segera hadir pusat kuliner Paramount Petals Taman Rasa, serta Pasar Modern Paramount Petals yang ditargetkan beroperasi awal tahun depan.
Menurut Cok Putra Tri Utama, Direktur Eksekutif Project Management Paramount Land, tol ini akan meningkatkan konektivitas, mempermudah mobilitas warga menuju Jakarta dan Bandara Soekarno–Hatta, sekaligus mengurangi kepadatan arteri Bitung hingga 10–15%.
Kehadiran tol juga diyakini memperkuat eksposur Paramount Petals, mendorong kenaikan nilai investasi, dan meningkatkan penjualan properti yang sejak awal sudah tumbuh stabil. "Dampak ekonominya terlihat dari hadirnya berbagai tenant ternama yang membuka bisnis di kawasan ini." ujarnya.
Tren positif ini sejalan dengan posisi Tangerang Raya sebagai salah satu wilayah paling diminati untuk hunian, bisnis, dan investasi pada 2025. Berdasarkan Rumah123 Flash Report, Tangerang konsisten berada di tiga besar wilayah terpopuler bersama Jakarta Pusat dan Jakarta Selatan, dengan kontribusi pencarian properti nasional mencapai 15,7–16,8% serta pertumbuhan harga yang stabil setiap tahun.
Selanjutnya: Ini Peluang dan Tantangan Membangun Ekosistem Game di Indonesia
Menarik Dibaca: Ini Peluang dan Tantangan Membangun Ekosistem Game di Indonesia
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News