kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.095.000   7.000   0,34%
  • USD/IDR 16.417   -75,00   -0,45%
  • IDX 7.854   106,16   1,37%
  • KOMPAS100 1.101   16,96   1,56%
  • LQ45 805   9,90   1,25%
  • ISSI 268   3,89   1,47%
  • IDX30 417   5,18   1,26%
  • IDXHIDIV20 484   5,68   1,19%
  • IDX80 122   1,41   1,17%
  • IDXV30 133   1,64   1,25%
  • IDXQ30 135   1,48   1,11%

Akses Tol Paramount Petals Segera Jadi, Magnet Baru bagi Investasi Properti


Sabtu, 13 September 2025 / 21:22 WIB
Akses Tol Paramount Petals Segera Jadi, Magnet Baru bagi Investasi Properti
ILUSTRASI. Perkembangan pembangunan akses tol Paramount Petals sudah mencapai 80% hingga pertengahan September 2025


Reporter: Dina Mirayanti Hutauruk | Editor: Dina Hutauruk

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Infrastruktur menjadi kunci pengembangan kawasan properti berskala kota. Ketersediaan infrastruktur yang memadai, terutama transportasi, tidak hanya meningkatkan daya tarik kawasan, tetapi juga mempercepat kenaikan nilai properti dan pertumbuhan ekonomi sekitarnya.

Paramount Land bakal segera mendulang hasil dari investasi besar-besaran yang sudah digelontorkan membangun infrastruktur di kawasan kota Paramount Petals. Investasi yang paling menonjol adalah pembangunan jalan akses menuju Tol Jakarta-Merak di KM 25,5. 

Henry Napitupulu, Direktur Planning and Design Paramount Land mengungkapkan, pembangunan akses tol itu sudah mencapai 80% hingga akhir Agustus 2025. Konstruksi proyek yang mulai dibangun pada Juli 2024 ini ditargetkan rampung pada akhir 2024. 

“Saat ini proyek memasuki tahap finishing inti. Ditargetkan akhir tahun 2024 fisik konstruksi rampung 100%, lalu dilanjutkan dengan uji kelayakan fungsi dan operasi,”   ungkap Henry, Jumat (13/9).

Progres proyek denga investasi lebih dari Rp 250 miliar tersebut mencakup pekerjaan jalan boulevard utara, akses gerbang tol Bitung 3, pond akses tol, struktur jembatan, flyover, ramp on/off, hingga lapisan utama beton jalan tol.

Baca Juga: Ruko Paramount Petals Laris Manis

Setelah konstruksi selesai, proyek ini akan menjalani Uji Laik Fungsi (ULF) dan Uji Laik Operasi (ULO) sebelum bisa digunakan. Proses uji tersebut harus mendapat persetujuan dari Kementerian Pekerjaan Umum, Badan Pengatur Jalan Tol (BPJT), Kementerian Perhubungan, serta Korlantas Polri. 

Menurut data Jasamarga, saat ini jumlah kendaraan yang keluar melalui Gerbang Tol Bitung I mencapai 19.000 kendaraan/hari dan Gerbang Tol Bitung II sekitar 20.000 kendaraan/hari. Kehadiran akses tol langsung KM 25 ke Paramount Petals diharapkan mampu mengurangi beban arteri Bitung hingga 15 persen.

Sebelumnya, Direktur Bisnis Koridor Jalan Tol PT JMRB, Bayu Nurbaya, menjelaskan bahwa keterbatasan lahan di sekitar tol serta kenaikan kepadatan lalu lintas di Jalan Arteri Bitung sebesar 1%–2% per tahun menjadi alasan mendesak pembangunan akses baru. Jika dibiarkan, jalan arteri tersebut diperkirakan akan stagnan pada 2036. 

Sehingga, kehadiran akses tol baru yang berkolaborasi dengan Paramount Petals diproyeksikan mampu mengurangi kepadatan arteri Bitung hingga 10%–15%

Kenaikan Investasi Properti

Sementara itu, Ferry John, Direktur Penjualan dan Pemasaran Paramount Land memamparkan bahwa jalan tol tidak hanya berfungsi sebagai sarana transportasi, tetapi juga membawa beragam dampak positif bagi masyarakat dan wilayah sekitarnya.

Menurut Ferry, ada setidaknya tiga manfaat utama dari kehadiran tol. Pertama, tol mampu menarik investasi sekaligus memperlancar mobilitas masyarakat. Infrastruktur yang baik menjadikan sebuah kawasan lebih mudah dijangkau dan meningkatkan daya tariknya bagi investor.

Kedua, jalan tol menjadi pemicu pertumbuhan ekonomi wilayah. Di sekitar akses tol, biasanya akan bermunculan pusat-pusat komersial baru, mulai dari kawasan bisnis hingga area penunjang kebutuhan sehari-hari. Kehadiran aktivitas ekonomi ini menciptakan perputaran uang yang besar, sehingga manfaatnya langsung dirasakan oleh masyarakat lokal.

Baca Juga: Melihat Upaya Summarecon Serpong Perkuat Fondasi Kota Terpadu Berkelanjutan

Ketiga, tol juga memberi pengaruh pada gaya hidup. Jika sebelumnya olahraga yang populer di kawasan ini adalah bulu tangkis, kini tren baru seperti padel mulai berkembang. Infrastruktur modern yang membuka akses dan peluang baru turut mendorong hadirnya pilihan gaya hidup yang lebih beragam.

Ferry mencontohkan, saat sebelum rencana pembangunan akses tol diumumkan, peluncuran produk Paramount Petals hanya di kisaran Rp600 juta. Kini, harga peluncuran produk sudah mencapai Rp2,4 miliar. 

Dia memperkirakan dampak kehadiran akses tol tersebut  terhadap harga properti juga signifikan setelah beroperasi. “Tahun depan diproyeksikan harga naik 10%–15% dengan kondisi ekonomi saat ini. Sementara kenaikan harga yang sudah terjadi sejak diumumkannya proyek tol mencapai 40–50%,” ucap Ferry.

Pengamat perkotaan, Yayat Supriatna, menilai koridor barat Jakarta sebagai kawasan masa depan dengan prospek investasi tinggi, aksesibilitas mudah, serta lingkungan yang masih nyaman. 

Menurutnya, kawasan ini menarik karena harga propertinya relatif terjangkau dan nilai investasinya terus meningkat. “Koridor barat memiliki fasilitas lengkap dan infrastruktur modern. Akses langsung dari Paramount Petaks ke Tol Jakarta–Tangerang KM 25 akan membuka aksesibilitas dan memudahkan mobilitas penghuni,” ujarnya. 

Lengkapi Fasilitas

Selain mempercepat pembangunan akses tol, Paramount Petals juga terus melanjutkan pembangunan infrastruktur lain di kawasan serta fasilitas-fasilitas baru. Pengembang ini sedang merampungkan Jalan Boulevard sepanjang 4 kilometer (km) yang akan menghubungkan Paramount Petals bagian utara dengan akses tol.

Direktur Executive Project Management Paramount Land Cok Putra Tri Utama mengatakan, jalan tersebut  dibangun dengan ROW (right of way) selebar 32 meter dengan dua jalur, di mana masing-masing jalur memiliki tiga lajur. Tahap pertama ditargetkan selesai pada Desember 2025.

Cok menekankan bahwa pengembangan infrastruktur yang akan dilakukan tak akan berhenti disitu saja. Dia bilang, pihaknya saat inin juga tengah menjajaki ikut membangn stasiun MRT. Pasalnya, jalur MRT Cikarang-Balajara akan melewati wilayah utara kawasan Paramount Petals.

“Saat ini masih dijajaki kemungkinan pembangunan stasiun MRT di dalam kawasan, dengan mempertimbangkan persyaratan luas lahan dan jarak antarstasiun. Karena rencananya akan ada 6 stasiun MRT di Kabupaten Tangerang,” ujar Cok. 

Baca Juga: Langkah Paramount Land Bangun Paramount Petals Jadi Kota Berkelanjutan

Sementara untuk memastikan  kawasan kota hidup, Henry mengatakan pihaknya terus menambah fasilitas. Saat ini tengan dibangun Taman Rasa, pusat kuliner, yang akan diluncurkan pada September ini.  Pengembang juga sedang membangun Pasar Modern. 

Adapun fasilitas telah beroperasi di South Petals, seperti Bethsaida Clinic, Community Club, Marketing Gallery, dan Paramount Estate Management. Berbagai tenant ternama juga sudah hadir, seperti KFC, Alfamidi, Kongdjie Coffee, dan Soto Betawi H. Mamat, serta akan segera bergabung A&W, Kampung Kecil, dan Tekko.

Hingga September 2025, lebih dari 1.000 unit hunian dan komersial telah dibangun di Paramount Petalas , di mana 900 unit sudah diserahterimakan dan lebih dari 600 keluarga menempati klaster Aster, Canna, dan Gardenia. Ruko Calico Square telah beroperasi penuh, sementara ruko Calico Grande terjual habis dan sedang dibangun. Pada Juni 2025, Paramount Petals juga memperkenalkan Gardenia Square sebagai pusat komersial baru.

Tahun depan, Paramount Petals akan berencana meluncurkan tiga hingga empat produk baru. “Untuk harga produk hunian, kami akan menyasra segmen yang hampir mirip dengan klaster Lily saat ini,” pungkas Henry.

Selanjutnya: Brentford vs Chelsea: Prediksi, Jadwal, dan Link Live Streaming

Menarik Dibaca: BRI Bagikan Tips Cerdas Kelola Keuangan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
Business Contract Drafting GenAI Use Cases and Technology Investment | Real-World Applications in Healthcare, FMCG, Retail, and Finance

[X]
×