Reporter: Azis Husaini | Editor: Azis Husaini
KONTAN.CO.ID -JAKARTA. PT Amman Mineral Nusa Tenggara (AMMAN) memperoleh piagam apresiasi dari Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) atas partisipasi aktif perusahaan dalam melakukan kerjasama dengan Usaha Mikro, Kecil, Menengah (UMKM) dan mendorong pemberdayaan ekonomi lokal di daerah.
Penghargaan ini diberikan pasca penandatanganan simbolis komitmen antara AMMAN dengan dua perwakilan UMKM asal Kabupaten Sumbawa Barat (KSB), di Bali, 18 Desember 2021.
AMMAN yang diwakili oleh Head of Policy & Permitting, Priyo Pramono, menandatangani komitmen dengan PT Gita Usaha Madani (GUM) dan PT Dwi KencanaSekongkang (DKS), mitra AMMAN penyedia alat transportasi bus untuk keperluan operasional.
Kedua mitra tersebut berasal dari KSB, lokasi operasional perusahaan tambang tembaga dan emas terbesar kedua di Indonesia ini.
“Kerjasama ini di mulai dari kebutuhan bisnis operasional perusahaan. AMMAN mencari perusahaan lokal yang mampu menyediakan jasa sesuai dengan standar yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Setelah melalui proses pengadaan, berbagai mitra ini mampu memberikan tawaran komersial dan kualitas penyediaan jasa yang paling kompetitif dan terbaik. Semenjak bekerjasama dengan AMMAN, kedua UMKM mitra kami ini dapat mengembangkan bisnisnya dengan berkelanjutan dan bahkan lebih besar lagi, hingga sampai keluar Pulau Sumbawa,” papar Priyo, dalam keterangan tertulisnya, Minggu (26/12).
Menteri Investasi/Kepala BKPM, BahlilLahadalia yang turut menyaksikan penandatanganan komitmen tersebut menjelaskan bahwa kerjasama antara PMA/PMDN dengan UMKM merupakan program unggulan BKPM, sesuai dengan arahan langsung dari Presiden Joko Widodo.
“Program ini dilakukan dalam rangka menciptakan dunia usaha baru di daerah-daerah dan meningkatkan kualitas serta daya saing UMKM,”jelasBahlil.
Acara penandatanganan ini dihadiri oleh perwakilan 15 Penanaman Modal Asing (PMA)/Penanaman Modal Dalam Negeri (PMDN) dan 24 UMKM. Sepanjangtahun 2021, Kementerian Investasi/BKPM telah berhasilmemfasilitasi 89 PMA/PMDN dan 383 UMKM di seluruh wilayah Indonesia dan mencatat nilai kontrak kerjasama sebesar Rp2,73 triliun, naik 82% dibandingkan tahun2020 sebesar Rp1,5 triliun. Kontrak kerjasama yang dilakukan oleh berbagai usaha ini antara lain dalam bentuksupply chain, bahan baku penolong, dan lain-lain yang sifatnya berkelanjutan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News