Reporter: Amalia Nur Fitri | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Emiten konsumer eceran PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT) mengatakan saat ini telah menggunakan dana capex untuk perpanjangan sewa toko, revitalisasi gudang-gudang, dan pembukaan toko baru di sepanjang kuartal II dan III 2021.
Namun demikian, Corporate Affairs Director AMRT Solihin enggan menyebutkan besaran serapan capex hingga kini. "Kami menyiapkan capex Rp 2,5 sampai dengan Rp 3 triliun yang berasal dari kas internal. Ini yang digunakan untuk membuka 600-800 toko baru, selain untuk perpanjangan sewa toko dan revitalisasi gudang-gudang," ujarnya kepada Kontan, Rabu (22/9).
Ia melanjutkan, dalam target membuka 600 sampai dengan 800 toko baru pihaknya akan berfokus pada area di luar Pulau Jawa. Sebagai contoh, kota yang diincar adalah Indonesia bagian Timur, seperti Flores dan Papua Barat.
Solihin menuturkan pula, bila tahun ini optimistis kinerja perseroan bisa tetap bertumbuh meski moderat. Hal ini dilihat dari vaksinasi massal yang berimbas pada kepercayaan diri terhadap industri dan ekonomi. "Jadi, beberapa kondisi seperti PPKM beberapa waktu ini, lalu vaksinasi massal tentu berpengaruh terhadap proyeksi dan hasil kinerja, kami optimistis masih bisa mencatatkan pertumbuhan meski moderat," sambungnya.
Baca Juga: Genjot kinerja, Uni-Charm Indonesia (UCID) akan rilis produk anyar di sisa tahun ini
Sedikit informasi, hingga Desember 2020 AMRT telah memiliki sebanyak 15.434 gerai Alfamart yang sudah tersebar di berbagai wilayah di Indonesia.
Sementara itu, berdasarkan laporan keuangan AMRT semester I 2021, perseroan mendapatkan hasil cemerlang dengan membukukan pertumbuhan laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar 72,99%.
AMRT mengantongi laba periode berjalan yang dapat diatribusikan kepada entitas induk atau laba bersih sebesar Rp 853,29 miliar pada semester I 2021, tumbuh dari sebelumnya Rp 493,26 miliar pada semester I 2020.
Peningkatan juga terjadi pada pendapatan bersih perseroan pada semester I 2021 sebesar 10,37% menjadi Rp 42,04 triliun. Sementara pada periode yang sama di tahun sebelumnya membukukan AMRT mencatatkan pendapatan Rp 38,09 triliun.
Pendapatan perseroan tersebut berasal dari bisnis makanan yang menghasilkan Rp 28,27 triliun pada semester I 2021. Angka tersebut mengalami peningkatan dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun sebelumnya sebesar Rp 24,73 triliun.
Baca Juga: Gudang Garam (GGRM) diprediksi mampu menjual 80 miliar batang rokok tahun ini
Pendapatan juga dikontribusikan dari pendapatan bukan makanan yang sedikit meningkat dari Rp 13,34 triliun pada semester I 2020 menjadi Rp13,76 triliun pada semester I 2021. Perseroan juga mendapatkan Rp 6,11 triliun dari pendapatan pada lini bisnis jasa. Angka ini turun dari pendapatan semester yang sama di 2020 sebesar Rp 12,88 triliun.
Jumlah aset perseroan tercatat turut mengalami peningkatan dari Rp 25,97 triliun secara YTD menjadi Rp 26,54 triliun. Jumlah aset tersebut sama-sama meningkat baik aset lancar maupun tidak lancar. Sementara itu, jumlah ekuitas perseroan, dari Rp 7,64 triliun pada akhir 2020 menjadi Rp 8,13 triliun pada semester I 2021. Adapun total liabilitas AMRT pun tercatat sedikit meningkat menjadi Rp 18,42 triliun, sementara pada akhir 2020 tercatat sebesar Rp 18,42 triliun.
Selanjutnya: Sarimelati Kencana (PZZA) kejar ekspansi 50 gerai Pizza Hut di tahun ini
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News