kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Aliansi Nelayan protes kebijakan larangan cantrang


Kamis, 13 Juli 2017 / 17:44 WIB
Aliansi Nelayan protes kebijakan larangan cantrang


Reporter: Abdul Basith | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Aliansi Nelayan Indonesia menuntut pemerintah untuk melakukan kajian soal cantrang. Menurut keterangan Rusdianto Samawa, kordinator lapangan Aliansi Nelayan Indonesia, cantrang dinilai bukanlah alat tangkap yang tidak ramah lingkungan. Cantrang merupakan alat tangkap yang telah dilestarikan turun-menurun.

Perkembangan zaman membuat teknologi semakin berkembang. Kini cantrang ditarik oleh mesin. Hal tersebut yang membuat cantrang dikategorikan oleh Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) sebagai alat tangkap ikan yang tidak ramah lingkungan. Alasannya adalah panjang cantrang membuatnya terseret di dasar laut sehingga merusak biota laut dan ikan kecil yang tertangkap.

Rusdianto mempertanyakan pendapat pemerintah yang menyatakan penggunaan cantrang dengan panjang 600 kilometer (km). Panjang cantrang tersebut menurutnya hal yang mustahil. "600 km itu setara dengan jarak Jakarta ke Semarang," ujarnya, kepada KONTAN, Kamis (13/7).

Berbeda dengan pandangan pemerintah, Rusdianto menyatakan bahwa cantrang adalah alat tangkap ikan yang ramah lingkungan. Penggunaan cantrang tidak menyentuh dasar laut seperti trawls atau pukat. Meski ditarik mesin, cantrang diakui tidak menyentuh dasar laut. Panjang tali cantrang 50 meter (m) dengan tinggi 5-6 m.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×