Reporter: Sugeng Adji Soenarso | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. PT Alakasa Industrindo Tbk berencana membuka pabrik aluminium baru di dalam negeri. Rencana bisnis tersebut akan berjalan di bawah anak perusahaan bernama PT Alakasa Alumina Refineri.
Tak sendiri, Alakasa bakal menggandeng mitra bisnis asing. "Calon partner sudah ada dari China, dari western juga ada, tetapi kami belum bisa beritahukan," ujar Peng Tjoan, Direktur Utama PT Alakasa Industrindo Tbk saat paparan publik, Jumat (22/6).
Kemungkinan lokasi pabrik baru Alakasa di Kalimantan. Hanya, perusahaan ini belum bisa memastikan lokasi karena musti memilih tempat yang sudah mendapatkan infrastruktur yang memadai.
Karena itulah hingga saat ini manajemen Alakasa belum bisa membeberkan detail mengenai rencana pembukaan pabrik baru. Mereka belum bisa memastikan, nilai investasi maupun kapasitas produksi yang akan dibangun. Sebab, studi kelayakan bisnisnya masih berjalan.
Yang terang, tahun ini bisnis perdagangan masih menjadi ujung tombak Alakasa. Perusahaan yang tercatat di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham ALKA tersebut memprediksi komposisi penjualan 2018 terdiri dari 70% perdagangan dan 30% ekstrusi serta pabrikasi aluminium.
Sepanjang Januari-Maret 2018, Alakasa mencatatkan lonjakan penjualan hampir tujuh kali lipat secara year on year (yoy), menjadi Rp 920,95 miliar. Bisnis perdagangan tercatat Rp 893,54 miliar atau berkontribusi 97,02%.
PT Indonesia Asahan Aluminium (Persero) atawa Inalum menjadi satu-satunya pelanggan besar dengan sumbangan transaksi lebih dari 10% terhadap total penjualan bersih.
Adapun bisnis ekstrusi dan pabrikasi aluminium menggenapi sisa penjualan pada kuartal I-2018, yakni sebesar Rp 27,41 miliar. Menurut catatan internal Alakasa, volume penjualan ekstrusi aluminium pasar domestik saat ini mencapai 360 metrik ton. Sedangkan penjualan di pasar ekspor sebanyak 62 metrik ton. Sementara pada periode yang sama tahun lalu, volume penjualan ekstrusi aluminium pasar domestik 344 metrik ton dan pasar ekspor 34 metrik ton.
Pemicu lonjakan total penjualan bersih Alakasa sepanjang triwulan pertama tahun ini adalah hadirnya produk dan pelanggan baru. "Pelanggan baru kami dari China dan produk baru kami ada bauksit," beber Peng Tjoan.
Di pasar ekspor, saat ini Alakasa memang memiliki beragam produk permintaan. Misalnya untuk pasar China menyerap bauksit, pasar Timur Tengah lebih banyak membeli alumina mereka. Sejauh ini, bauksit sebagai produk baru berkontribusi 30% terhadap penjualan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News