kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Amandina Bumi Nusantara Raih Sertifikasi SNI untuk Resin PET Daur Ulang


Kamis, 11 Januari 2024 / 16:26 WIB
Amandina Bumi Nusantara Raih Sertifikasi SNI untuk Resin PET Daur Ulang
Pabrik Amandina Bumi Nusantara Raih Sertifikasi SNI untuk Resin PET Daur Ulang.


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pabrik milik PT Amandina Bumi Nusantara dinyatakan telah memenuhi Standar Nasional Indonesia (SNI) untuk Resin Polietilena Tereftalat (PET) daur ulang dan berhasil mengekspor produknya ke pasar Eropa. Amandina juga berkomitmen pada keberlanjutan dengan menggunakan solar panel dalam proses produksinya.

Keberhasilan perusahaan yang baru diresmikan pada 8 Februari 2023 lalu ini oleh Menko Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan telah memberikan harapan positif bagi industri daur ulang di Tanah Air.

Managing Director PT Amandina Bumi Nusantara, Suharji Gasali, mengatakan pihaknya berkomitmen pada misi berkelanjutan dengan langkah-langkah strategis, "seperti menjadi pabrik daur ulang PET pertama yang memenuhi Standar Nasional Indonesia dan meraih standar ISO 9001," ujarnya dalam siaran pers, Kamis (11/1).

Baca Juga: Masuki Momen Pemilu, Begini Harapan Coca-Cola Europacific (CCEP)

Tingkat daur ulang sampah plastik di Indonesia baru mencapai tujuh persen, dengan plastik jenis PET mencapai 75 persen tingkat daur ulang. Pemerintah melalui KLHK telah menetapkan target pengurangan sampah hingga 30% pada 2030.

Menanggapi data World Bank tahun 2021 yang mencatat produksi sampah plastik Indonesia mencapai 7,8 juta ton per tahun, Suci Lestari Yuana, Dosen dan Peneliti di bidang Ekonomi Sirkular Universitas Gadjah Mada, menyoroti tiga tantangan pengelolaan plastik pasca konsumsi, termasuk tingkat daur ulang yang rendah, pengolahan yang terpusat di Jawa, dan minimnya pendekatan daur ulang yang mendorong perubahan perilaku konsumen.

Suci Lestari menekankan perlunya penguatan industri daur ulang melalui integrasi dan konektivitas antar stakeholder sampah plastik serta ekosistem industri daur ulang domestik yang mendukung pekerja informal di industri sampah.

Sementara itu, Suharji menambahkan bahwa Amandina berfokus pada peran lebih besar dalam pelaksanaan ekonomi sirkular di Indonesia dengan meningkatkan inovasi, kolaborasi, edukasi kepada masyarakat, dan peningkatan produksi botol PET daur ulang. 

Baca Juga: Dulang Rupiah dari Sampah Bernilai Rendah

"Dengan tagline “Dari Botol Jadi Botol,” Amandina tidak hanya memproses botol plastik PET menjadi resin Recycled PET untuk kemasan makanan dan minuman, tetapi juga berkontribusi pada lingkungan berkelanjutan dengan dampak limbah plastik yang lebih rendah,” kata Suharji.

PT Amandina Bumi Nusantara mendukung target pemerintah dalam ekonomi hijau dengan pilar-pilar utama, termasuk peningkatan kualitas lingkungan, ketahanan bencana, perubahan iklim, dan pembangunan rendah karbon melalui penggunaan solar panel yang dapat mengurangi emisi karbon sebanyak 1,017 metric tons per tahun.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×